Psikologi Umum : Tokoh Modifikasi Perilaku (John B. Watson)
§
Biodata
Tokoh
ü John
Broadus Watson (9 Januari 1878 – 25 September
1958)
ü Watson
lahir di Travelers Rest, Carolina Selatan, ayahnya Pickens Butler
dan ibunya Emma K. (Roe) Watson.
ü Watson merupakan seorang psikolog
Amerika yang mendirikan sekolah psikologis
dari behaviorisme.
ü Melalui
pendekatan behavioris nya, Watson melakukan penelitian tentang perilaku hewan,
membesarkan anak, dan iklan.
ü Watson melakukan
kontroversial eksperimen yang bernama "Little
Albert ".
ü Watson
mulai masuk kuliah pada usia 16 tahun, dan pergi dengan gelar master berusia
21 tahun.
ü Pada
tahun 1935, Watson dan asistennya Rosalie Rayner menikah
pada tahun 1921. Mereka tetap bersama sampai kematiannya.
§ Pembahasan & Pengembangan
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi
yang diperkenalkan oleh John B.Watson (1878 – 1958), seorang ahli psikologi
berkebangsaan Amerika. Di Amerika Serikat, Watson dikenal sebagi Bapak
Behaviorisme karena prinsip-prinsip pembelajaran barunya berdasarkan teori Stimulus
– Respons Bond.
Berdasarkan teori behaviorisme yang dianut oleh Watson. Tujuan psikologi adalah membuat prediksi dan pengendalian terhadap perilaku dan sedikitpun tidak ada kaitannya dengan kesadaran.
Objek yang dikaji dalam teori ini hanyalah hal-hal yang dapat dilihat secara langsung, contohnya seperti rangsangan (stimulus) dan gerak balas (respons).
Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitar.
Dalam teorinya ini, Watson juga menegaskan bahwa behaviorisme tidaklah mengenal pengaruh naluri (instinct) & kesadaran terhadap perilaku.
Terdapat dua prinsip penting pada hubunganstimulus - respons :
Berdasarkan teori behaviorisme yang dianut oleh Watson. Tujuan psikologi adalah membuat prediksi dan pengendalian terhadap perilaku dan sedikitpun tidak ada kaitannya dengan kesadaran.
Objek yang dikaji dalam teori ini hanyalah hal-hal yang dapat dilihat secara langsung, contohnya seperti rangsangan (stimulus) dan gerak balas (respons).
Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitar.
Dalam teorinya ini, Watson juga menegaskan bahwa behaviorisme tidaklah mengenal pengaruh naluri (instinct) & kesadaran terhadap perilaku.
Terdapat dua prinsip penting pada hubunganstimulus - respons :
(1) recency principle (
prinsip kebaruan)
(2) frequency principle (prinsip frekuensi)
(2) frequency principle (prinsip frekuensi)
Terdapat 3 prinsip pula dalam aliran
behaviorisme, yaitu :
(1) Menekankan respon terkondisi sebagai
elemen atau pembangun pelaku.
(2) Perilaku adalah dipelajari sebagai
konsekuensi dari pengaruh lingkungan maka sesungguhnya
perilaku terbentuk karena dipelajari.
(3) Memusatkan pada perilaku hewan.
Eksperimen "Little Albert"
(1920)
Untuk membuktikan kebenaran teori behaviorismenya
terhadap manusia, Watson melakukan sebuah eksperimen dengan bayi berumur 11
bulan yang bernama Albert. Albert adalah anak yang ceria dan tidak takut kepada
tikus putih. Pada eksperimen ini Albert dan istrinya menggunakan media tikus
putih dan sebuah gong. Pada awalnya, Albert diberikan seekor tikus putih, namun
ia sama sekali tidak merasa takut. Namun, ketika Albert ingin mendekati tikus
putih tersebut, Watson membunyikan gong nya dengan keras, dan ketika itu Albert
merasa takut, Watson melakukan itu secara berulang-ulang sampai akhirnya
terbentuklah rasa takut Albert terhadap tikus putih tersebut. Berdasarkan
eksperimen tersebut, Watson berpendapat bahwa reaksi emosional dapat dibentuk
dengan kondisioning, dan Watson juga mengatakan bahwa dia telah berhasil
membuktikan bahwa pelaziman dapat mengubah perilaku seseorang secara nyata.
Rasa takut Albert tersebut dapat dihilangkan lagi dengan menghadirkan tikus
putih tersebut pada saat Albert berada di kondisi yang nyaman seperti saat
Albert sedang makan atau sedang menonton TV.
John B. Watson
|
§ Pengaruh Tokoh Lain
Dalam mengembangkan teorinya,
Watson sangat terpengaruh oleh karya-karya psikolog Ivan Pavlov
(1849-1936).Pengaruh dari Pavlov terhadap Watson adalah munculnya teori
“Behaviorisme” yang dikemukakan oleh John B. Watson. Dalam penjelasan teorinya,
Watson mengatakan bahwa ia berpegang pada prinsip pengondisian klasik Pavlov
dan juga dengan menggabungkan ide-idenya yang sudah dikembangkannya,
hingga muncullah Teori Behaviorisme yang akhirnya Watson tunjukkan kepada
dunia.
§ Referensi
Buku Psikologi Umum (A.M. Heru Basuki)
http://en.wikipedia.org/wiki/John_B._Watson
http://books.google.co.id/books?id=uvTUDwZWNgAC&pg=PA200&lpg=PA200&dq=john+b+watson+teori&source=bl&ots=P810LrjC5_&sig=sYidjEK1A7spN9jshvjiHMEK-44&hl=id&sa=X&ei=3uNQVPH9KYWY8QWOl4CgCg&sqi=2&redir_esc=y#v=onepage&q=john%20b%20watson%20teori&f=false
http://en.wikipedia.org/wiki/John_B._Watson
http://books.google.co.id/books?id=uvTUDwZWNgAC&pg=PA200&lpg=PA200&dq=john+b+watson+teori&source=bl&ots=P810LrjC5_&sig=sYidjEK1A7spN9jshvjiHMEK-44&hl=id&sa=X&ei=3uNQVPH9KYWY8QWOl4CgCg&sqi=2&redir_esc=y#v=onepage&q=john%20b%20watson%20teori&f=false
Komentar
Posting Komentar