Kisah Gadis Bersenyum Palsu : Awal & Akhir





Sudah lama rasanya aku tak menceritakan tentang gadis itu. Baiklah, kali ini aku memiliki sejuta cerita mengenai dirinya. Aku akan memulainya ketika pertama kali aku melihat 'rasa'nya kembali muncul terhadap lelaki itu. Lelaki yang berusaha ia hilangkan dari pikirannya baru-baru ini. Tepatnya, saat itu kelas tengah usai dan entah mengapa gadis itu terlihat mencari-cari sosok lelaki itu. Dan dalam sekejap, ia menemukannya. Dan sedetik kemudian, lelaki itu menoleh ke arahnya. Tak sengaja. Tatapan yang tidak disengaja oleh kedua insan tersebut.

Aku sudah mengerti bahwa gadis itu pasti akan langsung memalingkan wajahnya karena malu. Dan benar saja, gadis itu memalingkan wajahnya dengan wajah yang sedikit memerah, hanya sedikit, cenderung hanya sekilas. Dari matanya, sepertinya ia menyesal telah bertatapan dengan lelaki itu. Ia tipe gadis yang tidak nyaman bila dikatakan sebagai gadis yang 'memulai duluan' atau ketahuan mengamati orang yang ia suka seperti itu.

Ah, aku jadi teringat. Saat gadis itu mulai menyimpan 'rasa' untuk lelaki itu. Saat itu kelas telah usai. Dan gadis itu hanya terdiam di tempatnya dengan ketikkan jari yang memenuhi layar handphonenya, Dilihat dari raut muka gadis itu, itu merupakan suatu hal yang urgent. Hingga akhirnya, ia baru menyadari bahwa kelas telah kosong. Tidak, ia telah sadar bahwa kelas pasti akan kosong. Tapi, satu hal yang membuatnya terkejut. Diruangan itu hanya terdapat dirinya dan lelaki tersebut. Lelaki tersebut tengah membereskan barang-barangnya hingga kemudian ia berkata, "Yuk, balik". Hanya dua kata sesingkat itu sudah mampu mengikat gadis bersenyum palsu itu.

Dan aku pun masih mengingat jelas percakapannya dengan temannya ketika pertama kali sosok lelaki itu datang memasuki ruangan kelas. "Cakep sih, tapi jutek akut." Aku hanya dapat menahan tawa mendengarnya, lelaki yang ia bilang jutek itu ternyata mampu membuatnya terbang. Walaupun belum terlalu tinggi. Dan sepertinya gadis itu menikamti tiap proses 'terbang'nya.
Namun kini, nampaknya gadis itu sudah benar-benar mantap untuk tidak ingin melanjutkan keterpikatannya terhadap sosok lelaki itu. Setelah selama ini memperhatikan kedekatan diantara lelaki itu dengan gadis lain, sudah cukup mampu membuatnya berani mengambil langkah dan kesimpulannya sendiri. Bahkan, sepertinya bukan hanya ia yang berpikiran seperti itu, karena 
memang mereka dengan 'jelas' menampakkannya di depan semua orang.

Gadis itu merasa yakin bahwa kali ini, kesimpulannya tidak akan tergoyahkan. Walaupun beberapa hari ini aku sering melihatnya dekat dengan sosok lelaki itu, namun rona memerah di wajahnya nyaris tak terlihat. Dan aku yakin, rasanya kini telah benar-benar hilang.

Kali ini, gadis itu harus mengakui, bahwa proses 'terbang'nya haruslah usai. Ia sadar, bahwa sekarang ia telah berada titik dimana jika ia melanjutkannya, maka bukan hanya ia yang terluka, namun banyak orang yang akan merasakan sakitnya luka itu.

Selamat Tinggal.







Komentar

Postingan Populer