Kisah Gadis Bersenyum Palsu : 'Charm'
Hari ini, aku kembali melihatnya. Bukan. Bukan hanya hari ini, hampir setiap saat aku mengamatinya. Ada satu hal yang kusadari. Ia mudah tertarik dengan hal sekecil apapun. Ia terlalu mudah untuk tertawa hanya untuk hal-hal yang sepele, yang dianggapnya lucu. Ia mudah sekali mengeluarkan kata 'maaf' meskipun itu bukan kesalahannya. Ia terlalu mudah menunjukkan identitas palsunya.
Ada satu hal yang menarik dari dirinya. Ketika ia tengah menatap langit, dan ketika ia tengah menatap lantai 1 dari ketinggian lantai 6. Aneh bukan ? gadis lain pasti akan begitu ketakutan memunculkan kepalanya dan menatap lantai paling dasar dari ketinggian lantai yang paling tinggi. Tapi gadis itu tidak. Aku berusaha mengikuti perilakunya. Aku ingin tahu, seberapa banyak ia telah memalsukan dirinya.
Tapi aku tak menemukan apapun. Aku telah menirunya semirip mungkin, namun rasanya berbeda, aku menirunya dengan bertanya-tanya apa rasanya melakukan hal-hal seperti itu ? namun gadis itu malah menikmati kegiatan itu. Satu hal yang kudapat hari ini adalah, ada kalanya di saat ia tak menunjukkan sisi palsunya. Seketika itu aku tersadar. Caranya memandang langit, senyum sumringahnya ketika tengah memunculkan kepalanya melihat ke lantai paling dasar.
Itulah saat-saat ia jujur kepada dirinya sendiri. Aku masih sangat jelas mengingat pandangan matanya saat itu. Saat menatap langit matanya seakan berbicara "Indah. Menjadi indahlah seperti kumpulan langit diatas sana." Dan matanya pun berbicara ketika ia tengah dengan seksama memerhatikan lalu lalang orang-orang di lantai dasar dengan dirinya yang melihat dari lantai tertinggi, "beranilah. Berani untuk menjadi kokoh seperti mereka, sehingga kamu bisa berjalan dengan bebas seperti itu."
Aku terus mengamatinya. Dan tanpa sadar, garis bibirku tengah menyunggingkan sebuah senyuman manis. Aku menyebut gadis itu 'Charm'. Daya tariknya memang benar-benar berbeda dari gadis lainnya. Ia memiliki jiwa keunikan yang tidak dapat dibandingkan dengan gadis lain. Hanya dia. Hanya dia pemilik 'Charm' itu. Tak ada yang lain.
Kurasa, hanya aku seoranglah yang memerhatikannya sampai sejauh ini. Tak ada orang lain yang begitu dekat dengannya saat ini. Mungkin ia terlihat bersama teman-temannya, tertawa bersama, berbincang bersama, tetapi taukah ? itu semua palsu. Ia hanya menyandarkan tubuhnya disana. Jiwanya melayang entah kemana. Mencari kejujuran lain yang dapat ia tunjukkan suatu saat nanti.
Mereka berkata, "satu hal yang tidak dapat dibohongi, sekalipun oleh pemiliknya sendiri adalah, matanya." Mengapa ? karena mata adalah hal tersensitif dari memori yang kita lihat. Dan mampu membuat memori itu menjadi sebuah kenangan. itulah sebabnya aku selalu melihat matanya. Walaupun seluruh sikap dan gerak tubuhnya adalah manipulasi. Tapi tidak dengan matanya. Justru, matanyalah yang paling jujur. Kejujuran yang nampak jelas terlihat, meskipun aku hanya melihatnya sekilas sekalipun.
Komentar
Posting Komentar