BAB 4 - Psikologi Perkembangan
PERKEMBANGAN FISIK SEPANJANG TIGA TAHUN
PERTAMA
A.
Proses Persalinan
Persalinan merupakan hal yang paling
ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di
sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan. Persalinan terasa akan
menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan bersembunyi di dalam
perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain persalinan juga menjadi
mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan
yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan
yang cukup melelahkan.
Ada baiknya para calon ibu
mengetahui proses atau tahapan persalinan seperti apa, sehingga para calon ibu
dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi proses persalinan ini.
v Tahap-Tahap Persalinan
Proses
persalinan terbagi ke dalam empat tahap, yaitu :
Kala I; Tahap Pembukaan
Partus mulai ditandai dengan lendir bercampur darah, karena
serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah
kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar
dan terbuka. Pada kala ini terbagi atas dua fase yaitu:
Fase
Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk
kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut
rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara
berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan
semakin terdorong ke bawah sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir.
Kala I persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm,
yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.
Masa transisi ini menjadi masa yang
paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan
lahir sudah hampir sempurna. Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan
semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita
yang pernah mengalami masa inilah yang merasakan masa yang paling berat. Anda
akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada
tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar.
Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti bayi siap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.
Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti bayi siap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.
Kala II; Tahap Pengeluaran Bayi
Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat,
cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk
ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang
secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air
besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waku mengedan, kepala janin mulai
kelihatan, vulva (bagian luar vagina) membuka dan perineum (daerah antara
anus-vagina) meregang. Dengan mengedan terpimpin, akan lahirlah kepala diikuti
oleh seluruh badan janin. Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah
perineum. Daerah perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan
perlu dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan
ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum
akibat tekanan bayi.
Kala III; Tahap Pengeluaran Plasenta
Dimulai setelah bayi
lahir, dan plasenta akan keluar dengan
sendirinya. Proses melahirkan plasenta berlangsung antara 5-30 menit.
Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
Dengan adanya kontraksi rahim, plasenta akan terlepas. Setelah itu dokter/bidan
akan memeriksa apakah plasenta sudah terlepas dari dinding rahim. Setelah
itu barulah dokter/bidan membersihkan segalanya termasuk memberikan jahitan
bila tindakan episiotomi dilakukan
Kala IV; Tahap Pengawasan
Tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan
terhadap bahaya perdarahan. Pengawasan ini dilakukan selam kurang lebih
dua jam. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak
banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat
terlepasnya plasenta, dan setelah beberapa hari anda akan mengeluarkan cairan
sedikit darah yang disebut lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan.
Pada beberapa keadaan, pengeluaran darah setelah proses
kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya
kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan
tindakan secepatnya.
v Setting,
Pihak yang Membantu dan Metode Melahirkan
Setting dan orang yang membantu
persalinan cenderung merefleksikan sebuah kultur keseluruhan. Wanita mayan di
Yucatan melahirkan di dalam hammock, tempat mereka tidur setiap malamnya,
kehadiran calon ayah di samping bidan sangat diharapkan. Untuk menghindar dari
roh jahat, ibu dan anak harus tinggal di dalam satu minggu (Jordah, 1993).
Sebaiknya, pada suku Ngoni di
Afrika Barat, pria tidak diperkenankan hadir selama proses persalinan. Di
pedesaan Thailand, ibu baru biasanya beraktivitas normal beberapa jam setelah
melahirkan (Broude, 1995; Gardiner, Mutter, & Kosmitzki, 1998).
Di Amerika Serikat, 99 persen bayi
dilahirkan di rumah sakit, dan hamper 92 persen diantaranya ditolong oleh
dokter. Namun, tingkat mereka yang ditolong oleh bidan terus meningkat (Martin,
Hamilton, et al, 2002).
Sejak keselamatan semakin terjamin
dalam kelahiran normal di negara-negara berkembang, para perawat mencoba untuk
membuat pengalaman tersebut lebih menyenangkan dan memenuhi kebutuhan emosional
dengan melibatkan si ayah dan para anggota keluarga lain dalam persalinan. Banyak rumah sakit yang membangun pusat
persalinan bernuansa rumah di mana persalinan dilakukan di bawah cahaya lampu
yang lembut dan dihadiri oleh suami atau yang lainnya. Kebijakan rooming-in,
memungkinkan si bayi untuk tinggal di dalam kamar ibunya di sebagian besar atau
sepanjang waktu.
Persentase kecil wanita yang
memilih persalinan rumah yang lebih intim dan personal karena dapat melibatkan
seluruh keluarga terus meningkat. Persalinan di rumah biasanya dibantu oleh
bidan medis terlatih. Klinik persalinan mandiri juga merupakan pilihan lain
penelitian menyatakan bahwa kedua setting ini dapat seaman rumah sakit dengan
biaya jauh lebih murah dalam persalinan berisiko rendah yang dibantu oleh
praktisi terlatih (Anderson & Anderson, 1999, Durand, 1992; Guyer,
Strobino, Ventura,& Singh, 1995; Korte& Scaer, 1984).
Ø Metode Persalinan
Ada beberapa metode dalam proses melahirkan, yaitu :
- Vaginal vs Caesar.
Proses melahirkan dengan 3 tahap
yang sudah diuraikan tadi merupakan metode melahirkan vaginal. Metode
melahirkan yang biasa terjadi. Sedangkan cesar merupakan prosedur operasi untuk
memindahkan bayi dari kandungan dengan memotong daerah perut.
- Pengobatan vs Tanpa Pengobatan
Ratu Victoria dari Inggris merupakan
wanita pertama yang dibius total ketika melahirkan. Saat ini metode melahirkan
dengan pengobatan bius total sudah
jarang dilakukan, karena obat-obatan yang dimasukkan dalam tubuh ibu berpotensi
membahayakan janin.
Metode
melahirkan tanpa pengobatan yang ada, antara lain :
•
Natural childbirth/melahirkan alamiah
à
dikembangkan oleh Dr. Grantly Dick-Read, mendidik wanita tentang reproduksi dan
melatih para wanita latihan kebugaran fisik dan pernafasan serta relaksasi
selama melahirkan. Teknik ini dilakukan untuk menghilangkan rasa takut selama
proses melahirkan.
•
Prepared
childbirth/melahirkan yang dipersiapkan à
dikembangkan oleh Dr. Fernand Lamaze, metode untuk persiapan harapan ibu ketika
melahirkan. Teknik ini digunakan untuk menggantikan respon lama yaitu rasa
takut dan sakit dengan respon fisik terhadap sensasi konstraksi rahim.
B. Bayi Merah
Menurut
Hurlock dalam Psikologi Perkembangan, perkembangan masa bayi
baru lahir (Neonate) dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu :
1. Periode
Partunate, suatu periode yang dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30
menit setelah kelahiran.
2. Periode
Neonate, suatu periode yang dimulai dari pemotongan dan pengikatan tali
pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur.
4 minggu pertama dari kehidupan disebut
periode neonatal, merupakan transisi dari rahim ke keberadaan yang mandiri.
v Ukuran
dan Bentuk
Neonatus
memiliki karakteristik khas, termasuk kepala berukuran besar (seperempat dari
panjang tubuh) dan dagu yang menonjol ke belakang (memudahkan proses menyusui).
Awalnya, kepala neonatus mungkin berbentuk panjang dan aneh karena “molding”
yang memudahkan bayi melewati panggul ibunya. Molding sementara ini
dimungkinkan karena tulang tengkorak bayi belum mengeras; tulang-tulang
tengkorak ini baru akan menyatu pada usia 18 bulan. Titik-titik di mana tulang
belum menyatu – titik lembut (fontanels) --- ditutupi oleh jaringan kuat.
Selain
itu Otot-otot bayi yang baru lahir umumnya halus, kecil, dan tidak
terkendali. Pada saat dilahirkan hanya sedikit perkembangan otot leher dan
lengan. Tulang, seperti halnya otot, juga halus dan lentur. Karena begitu
lunaknya, tulang-tulangnya mudah retak atau patah. Kulitnya halus dan gampang
terkena bisul. Dagingnya kuat dan elastic.
Banyak
bayi baru lahir yang memiliki kulit merah muda; kulit mereka sangat tipis
sehingga memperlihatkan pembuluh di mana darah mengalir. Selama beberapa hari
pertama, beberapa neonatus sangat berambut karena beberapa lanugo,
rambut lebat masa prenatal belum rontok. Semua bayi baru lahir diselimuti verniks
kaseosa (lapisan seperti keju), minyak pelindung infeksi yang
mengering dalam beberapa hari pertama
Kulit
bayi putih menjadi lebih terang karena pertumbuhannya lebih lama, sedangkan
yang bukan putih menjadi lebih gelap warnanya. Seringkali terdapat
rambut-rambut halus di kepala dan di punggung tetapi di punggung akan segera
hilang.
Mata
bayi kulit putih biasanya berwarna abu-abu kebiruan meskipun lambat laun akan
berubah menjadi warna yang tetap. Bayi dengan kulit gelap mempunyai warna hitam
cokelat, tetapi warna ini juga akan berubah menjagi semakin gelap.
Diantara
setiap 2000 anak yang lahir telah terdapat satu bayi yang mempunyai gigi pada
saat dilahirkan, tetapi giginya tergolong gigi “bayi” dan biasanya gigi seri
tengah bawah.
Laju nafas normal 40-60 kali per
menit. Laju jantung normal 120 – 160 kali permenit. Suhu tubuh
bayi baru lahir normal nya 36,5 oC – 37,2 oC diukur
pada daerah aksila bayi selama lima menit dengan menggunakan thermometer.
Pada beberapa hari pertama, berat
badan neonate akan berkurang 10% karena
kekurangan cairan. Namun berat badannya akan bertambah lagi setelah hari
kelima. Dan akan kembali seperti saat lahir pada hari ke-10 hingga hari ke-15.
Berat
badan bayi baru lahir yang normal yaitu berkisar antara 2500-4000
garam. Diukurdengan keadaan tidak terbungkus, tetapi dalam melakukan
pemeriksaan berat badan pada bayi baru lahir tetap harus dibungkus dan
hasil nya dikurangkan dari berat bungkus bayi.
Contoh :
Berat bayi dg bungkus : 3,50 kg
Berat bungkus : 0,25 kg
Berat bayi : 3,25 kg
normal panjang bayi
baru lahir berkisar antara 45-53 cm.
v Sistem
Tubuh
•
Setelah lahir sistem dan fungsi tubuh
seperti peredaran darah, pernafasan, dsb harus dijalankan sendiri, tidak lagi
melalui tubuh ibu. Peralihan fungsi ini berlangsung selama 4-6 jam setelah
lahir.
•
Bayi yang baru lahir butuh oksigen yang
lebih banyak daripada saat masih dalam kandungan dan harus dilakukan sendiri.
Kebanyakan bayi harus mulai bernafas pada saat ia terkena udara.
•
Bila dalam waktu 5 menit ia tidak mulai
bernafas, maka bayi dapat mengalami gangguan otak yang disebut anoxia –
kurangnya oksigen.
•
3 atau 4 hari setelah lahir, separuh
dari bayi yang baru lahir dan pada umumnya yang lahir prematur, menunjukkan neonatal
jaundice.
Cirinya : kulit dan bola mata nampak kuning. Hal ini
disebabkan oleh kurang matangnya fungsi hati. Bukan hal yang serius dan
membutuhkan penanganan khusus serta tidak ada efek jangka panjang.
v Aktivitas
(State of Arousal)
•
Periode lingkar waktu dari bangun,
tidur, dan aktivitas bayi disebut states
of arousal.
•
Bayi yang baru lahir menghabiskan 75%
waktunya (sekitar 18 jam sehari) untuk tidur, namun terbangun setiap 3 atau 4
jam untuk makan.
•
Kondisi tidur bayi berganti-ganti, mulai
dari tenang (teratur) hingga aktif (tidak teratur).
•
Mulai dari bulan pertama, periode tidur
bayi di malam hari secara bertahap akan lebih lama seiring dengan semakin
seringnya bayi terbangun di siang hari dan akhirnya kebutuhan untuk tidur
berkurang.
Tidur
bayi baru lahir bervariasi antara tidur tenang (reguler) dan aktif (irregular).
Tidur aktif kemungkinan serupa dengan tidur rapid eye movement (REM) yang pada
orang dewasa berkaitan dengan mimpi. Tidur aktif muncul secara ritmis di siklus
sekitar satu jam dan mencakup 50% dari waktu tidur keseluruhan bayi baru lahir.
Jumlah tidur REM menurun menjadi 30% dari waktu tidur siang hari pada usia 3
tahun dan terus menerus menurun secara stabil sepanjang hidup (Hoban,2004).
C. Kebiasaan Tidur
Tidur adalah aktivitas yang dilakukan oleh
semua makhluk hidup, tak terkecuali manusia. Dan, dari bayi sampai manula,
aktivitas yang satu ini memang tidak pernah absen dalam kehidupan kita. Tidur
nyenyak = otak optimal. Urusan tidur ini sebenarnya banyak juga diulas oleh
para ahli. Dan ternyata, tidur memberi efek yang amat positif bagi perkembangan
bayi. Yang paling penting, tidur merupakan salah satu rangsang bagi
tumbuh kembang otak. Bahkan, aktivitas yang satu ini jadi „pintu‟ dari tumbuh
kembang otak bayi selanjutnya agar cerdas, berakal, dan berpikiran jernih.
Memang, sekitar 75% hormon pertumbuhan dikeluarkan pada saat bayi tidur, khususnya
awal tahap ke-3 dan ke-4 tidur. Tingginya kadar hormon pertumbuhan ini erat
hubungannya dengan kondisi fisik bayi. Pasalnya, hormon ini punya tugas
merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, serta mengatur metabolisme tubuh,
termasuk juga otak bayi. Di samping itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan
tubuh bayi memperbaiki dan memperbaharui seluruh sel yang ada di tubuh. Mulai
dari sel kulit, sel darah sampai sel saraf otak. Nah, proses pembaharuan sel
ini akan berlangsung lebih cepat lagi ketika bayi terlelap daripada saat bayi
bangun. Selama tidur, aliran darah ke otak juga meningkat selama tahap tidur
REM (Rapid Eye Movement) atau tahap tidur aktif. Hal ini berperan penting dalam
kesehatan psikis bayi dan aktivitas otak bayi, sehingga memungkinkan optimalnya
tumbuh kembang otak bayi. Bahkan, menurut teori autostimulation, tingginya
komponen tidur REM pada bayi menunjukkan stimulasi yang terjadi di otak juga
berlangsung lebih maksimal. Stimulasi ini tentulah amat penting bagi
pertumbuhan sistem susunan saraf pusat bayi. 2.10 Beberapa Reaksi Sensoris
Lainnya Periode Sensorimotor (usia 0 – 2 tahun) Menurut Piaget, bayi
lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi
dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut.
Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget
berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan
pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan: 1. Sub-tahapan skema
refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan
terutama dengan refleks. 2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia
enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya
kebiasaan-kebiasaan. 3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul
antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan
koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan. 4. Sub-tahapan koordinasi reaksi
sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat
berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen
walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai
delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara
baru untuk mencapai tujuan.
D. Bertahan dan Sehat
Walaupun sebagian besar kelahiran menghasilkan bayi
yang normal dan sehat tapi sebagian yang lain tidak. bagaimana kita dapat
mengatakan bahwa bayi yang baru lahir dalam bahaya? Komplikasi persalinan apa
yang dapat menyebabkan kerusakan? berapa banyak bayi yang meninggal pada saat
saat awal dan mengapa hal tersebut bisa terjadi apa yang dapat dilakukan untuk
mencegah pelemahan akibat penyakit masa kanak kanak? bagaimana kita dapat
menjamin bahwa bayi tersebut akan tumbuh, dan berkembang sebagaimana
seharusnya?
v
Penilaian Medis dan Perilaku
•
Menit, hari, minggu pertama setelah
lahir merupakan waktu yang sangat penting dalam perkembangan bayi. Penting
untuk diketahui dengan segera apakah bayi ada masalah dan butuh penanganan
khusus.
•
1 menit dan 5 menit kemudian setelah
lahir, bayi diperiksa menggunakan Apgar Scale. Dikembangkan oleh Dr.
Virginia Apgar (1953) yang memiliki 5 subtes, yaitu :
Appearance
(warna), pulsa (denyut jantung),
grimace (refleks), activity (otot), dan respiration (bernafas).
–
Tabel Nilai Skor Apgar
Secara umum, skor Apgar dapat
memperkirakan bertahan hidup atau tidaknya bayi pada bulan pertama.
•
The Brazelton Neonatal Behavioral
Assessment Scale (NBAS) digunakan untuk mengukur respon
neonate terhadap lingkungan, menilai kekuatan dan kemungkinan terganggunya
fungsi saraf, serta untuk memperkirakan perkembangan di kemudian hari. Yang
dinilai : organisasi motor, refleks, perubahan keadaan, kaoasitas perhatian dan
interaktif, dan indikasi dari ketidakstabilan sistem saraf pusat.
v
Komplikasi Persalinan
Meskipun sebagian
besar bayi lahir dengan sehat, namun ada yang terluka saat proses kelahiran.
Berikut ini beberapa komplikasi yang mungkin dialami saat kelahiran.
1. Birth Trauma à luka yang
berkepanjangan saat kelahiran. Bisa disebabkan oleh anoxia, penyakit atau
infeksi. Terkadang kondisi ini berakibat pada kerusakan otak permanen, mental
retadartation (keterbelakangan mental), masalah tingkah laku, bahkan kematian.
2. Postmaturity à janin yang
belum lahir lebih dari 2 minggu dari waktu yang seharusnya atau 42 minggu
setelah periode terakhir menstruasi ibu.
3. Infeksi
Pasca Persalinan (Postpartum) à adalah infeksi yang terjadi setelah ibu
melahirkan. Keadaan ini ditandai oleh peningkatan suhu tubuh, yang dilakukan
pada dua kali pemeriksaan, selang waktu enam jam dalam 24 jam pertama setelah
persalinan. Jika suhu tubuh mencapai 38 derajat celcius dan tidak ditemukan
penyebab lainnya (misalnya bronhitis), maka dikatakan bahwa telah terjadi
infeksi post partum.
Infeksi yang secara langsung
berhubungan dengan proses persalinan adalah infeksi pada rahim, daerah sekitar
rahim, atau vagina.
4. Ruptur
Uteri à
adalah robekan pada rahim atau rahim tidak utuh. Terdapat keadaan yang
meningkatkan kejadian ruptur uteri, misalnya ibu yang mengalami operasi caesar
pada kehamilan sebelumnya. Selain itu, kehamilan dengan janin yang terlalu
besar, kehamilan dengan peregangan rahim yang berlebihan, seperti pada
kehamilan kembar, dapat pula menyebabkan rahim sangat teregang dan menipis
sehingga robek.
5. Trauma
Perineum à
Parineum adalah otot, kulit, dan jaringan yang ada diantara kelamin dan anus.
Trauma perineum adalah luka pada perineum sering terjadi saat proses
persalinan. Hal ini karena desakan kepala atau bagian tubuh janin secara
tiba-tiba, sehingga kulit dan jaringan perineum robek.
v
Apakah Lingkungan yang Suportif Dapat
Mengatasi Efek Komplikasi Kelahiran ?
Prospek
untuk mengatasi bahaya dini sari komplikasi kelahiran tergantung kepada kedua
faktor yang saling berkaitan : kondisi sosioekonomis keluarga dan kualitas
lingkungan awal.
Studi
kesehatan dan Perkembangan bayi The Infant health and development program
(program kesehatan dan perkembangan bayi) [IHDP] diikuti oleh 985 bayi prematur
dengan berat badan di bawah normal dari berbagai ras sebagian besar dari mereka
berasal dari keluarga kurang mampu-dari mulai lahir sampai usia 3 bulan.
Sepertiga dari bayi dengan berat badan lebih
dan sepertiga dengan berat badan lebih ringan dimasukkan secara acak
dalam kelompok “intervensi”. Orang tua mereka menerima kunjungan
kerumah,bimbingan penyuluhan tentang kesehatan dan perkembangan anak, serta
instruksi berkenaan dengan permainan dan aktivitas anak. Pada usia satu
tahunpara bayi dimasukkan ke dalam program hari pendidikan.
Ketika
program di hentikan, anak berusia 3 tahun kelompok intervensi baik yang
memiliki berat badan lebih berat maupun yang lebih ringan lebih baik dalam
pengukuran kognitif maupun sosial. Akan tetapi pada usia 5 tahun, anak dengan
berat badan di bawah normal anggota kelompok intervensi mulai kehilangan
ketajaman kognitif mereka, dan pada usia 8 tahun, anak anggota kelompok
intervensi yang lebih berat hanya memiliki 4 angka IQ diatas mereka yang berada
di kelompok kontrol. Semua kelompok tersebut memiliki IQ serta kosakata di
bawah normal. Karena itu tampaknya untuk mendapatkan efek yang lebih lama,
intervensi tersebut harus di lanjutkan setelah usia 3 tahun.
Studi
tambahan berkenaan dengan sampel IHDP menggaris bawahi pentingnya lingkungan
rumah. Anak yang mendapatkan lebih sedikit perhatian orangtua lebih buruk dalam
tes kognitif dibandingkan dengan lingkungan rumah yang lebih menyenangkan. Bayi
yang memiliki lebih dari satu faktor risiko (seperti kesehatan neonatal
yang buruk, di kombinasikan dengan ibu
yang tidak memberikan bimbingan atau kurang berpendidikan atau kurang reponsif)
jauh lebih buruk kondisinya.
Penelitian
Kauai sebagaimana yang dinyatakan oleh IHDP bahwa dengan menyediakan lingkungan
yang mendukung, banyak bayi yang dapat mengatasi awal yang buruk dalam
hidupnya.
Selama
hampir 5 dekade, Emmy E. Werner dan sebuah tim yang terdiri dari spesialis
kesehatan anak,psikologi, pekerja layanan kesehatan masyarakat, dan
pekerjasosial telah mengikuti anak anak ini mulai dari kehamilan sampai usia
dewasa pertengahan. Mereka mengamati anak anak tersebut ketika mereka berada di
sekolah, memberikan kepada mereka tes keterampilan, prestasi, dan tes
kepribadian saat mereka duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah
umum, serta mendapat perkembangan dari para guru mereka.
Perkembangan
fisik dan psikologi anakyang menderita kekurangan berat badan atau komplikasi
lainnya pada saat kelahiran atau sebelum lahir, hanya benar benar tidak dapat
di perbaiki apabila mereka tumbuh di lingkungan yang benar benar buruk. Anak
anak yang memiliki lingkungan yang kaya dan stabil dapat berkembang dengan
baik. Anak anak yang menderita masalah yang berhubungan dengan kelahiran dan
merasakan stress di kemudian hari, adalah mereka yang memiliki kesehatan paling
buruk dan paling terbelankang perkembangannya yang paling menabjubkan adalah
daya tahan anak anak yang selamat dari berbagai sumber stress. Walaupun
komplikasi dengan kemiskinan, keretakan keluarga, perceraian, atau orangtua
yang sakit mental, banyak anak anak yang tidak terpengaruh. Dari 276 anak yang
pada usia 2 tahun telah diidentifikasi memiliki empat atau lebih faktor risiko,
dua pertiganya berkembang dengan masalah belajar, hamil, bermasalah dengan
hukum, atau mengalami masalah pada emosi. Wanita cenderung beradaptasi lebih
baik ketimbang pria.
Faktor
protektif, yang cenderung menekan pengaruh stres pada tahun tahun awal,
dikelompokkan menjadi 3 kategori : 1) atribut individual 2) kerikatan yang
paling kuat (slah satu nya anggota keluarga) 3) hadiah di sekolah dan kontrol
terhadap kehidupan sesorang. Lingkungan rumah tampaknya memiliki efektifitas
yang paling nyata di masa kanak kanak, akan tetapi di masa dewasa, kualitas
yang dimiliki oleh masing masing individu. Akan membuat perbedaan yang lebih
besar.
v
Kematian Pada Masa Bayi
Bayi
dan toddlerhood (batita) merupakan tahapan yang paling beresiko mengalami
kematian. Beberapa penyebab kematian bayi antara lain : Sudden Infant Death
Syndrome (SIDS) atau crib death – kematian bayi yang mendadak sebelum 1 tahun
akibat kondisi kesehatannya; kematian karena kecelakaan seperti pembunuhan atau
kekerasan terhadap bayi dan anak.
v
Imunisasi Demi Kesehatan yang Lebih Baik
Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang
sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut
telah dimodifikasi.
Vaksin
dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau diminum (oral). Setelah vaksin
masuk ke dalam tubuh, sistem pertahanan tubuh akan bereaksi membentuk antibodi.
Reaksi ini sama seperti jika tubuh kemasukan virus atau bakteri yang
sesungguhnya. Antibodi selanjutnya akan membentuk imunitas terhadap jenis virus
atau bakteri tersebut.
Imunisasi sangat penting untuk melindungi bayi dari penyakit-penyakit menular yang bahkan bisa membahayakan jiwa. Di Indonesia, imunisasi bayi dan anak dikelompokkan menjadi dua. Kelompok pertama berisi jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah melalui program pengembangan imunisasi (PPI). Kelompok imunisasi yang diwajibkan ini dibiayai seluruhnya oleh pemerintah. Oleh karena itu vaksin-vaksin tersebut bisa diperoleh masyarakat luas secara gratis di Puskesmas dan Posyandu. Kelompok kedua adalah vaksin-vaksin yang dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jenis vaksin dalam kelompok ini belum diwajibkan pemerintah.
Imunisasi sangat penting untuk melindungi bayi dari penyakit-penyakit menular yang bahkan bisa membahayakan jiwa. Di Indonesia, imunisasi bayi dan anak dikelompokkan menjadi dua. Kelompok pertama berisi jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah melalui program pengembangan imunisasi (PPI). Kelompok imunisasi yang diwajibkan ini dibiayai seluruhnya oleh pemerintah. Oleh karena itu vaksin-vaksin tersebut bisa diperoleh masyarakat luas secara gratis di Puskesmas dan Posyandu. Kelompok kedua adalah vaksin-vaksin yang dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jenis vaksin dalam kelompok ini belum diwajibkan pemerintah.
Lebih
baik mencegah daripada mengobati, kata orang bijaksana. Imunisasi penting untuk
memelihara kesehatan sebelum penyakit mendera tubuh. Kalau kita memikirkan
imunisasi mungkin pikiran kita membayangkan bayi atau anak kecil yang mendapat
suntikan imunisasi. Namun orang dewasa dan manula juga memerlukan imunisasi
karena tubuh mereka rentan terhadap penyakit tertentu. Apa saja penyakit yang
perlu dihindari oleh anak kecil, orang dewasa dan manula?
·
Polio
Dulu
ketika saya masih kecil ada teman sekelas yang kakinya sebelah diberi penyangga
dan jalannya diseret. Pada masa itu banyak anak-anak diserang polio. Beberapa
puluh tahun kemudian penyakit yang dapat menyebabkan kaki lumpuh ini sebetulnya
sudah dianggap tidak ada oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia yang bernaung di
bawah bendera PBB), namun belakangan ini ditemukan lagi anak-anak yang
terserang polio karena itu imunisasi untuk penyakit ini diadakan lagi.
·
Cacar
Penyakit
ini jauh lebih gawat dibanding cacar air. Di samping bisa berakibat fatal orang
yang sembuh dari penyakit ini mukanya mungkin bopeng-bopeng.
·
TCD
(typhus,
cholera, dysentri). Istilah populernya muntaber. Penyakit yang bagi orang
dewasa mungkin masih bisa ditanggulangi tapi sering fatal bagi anak kecil
akibat dehidrasi.
·
TBC
(tuberculosis).
Penyakit ini tidak saja menyerang paru-paru, tetapi bisa juga tulang dan
kelenjar tubuh. Seringnya terjadi pada orang miskin, akibat kekurangan gizi,
namun bukan berarti orang kaya tidak bisa kena penyakit ini. Di sebuah rumah
sakit mewah Las Vegas, seorang ibu muda dari Asia meninggal bersama bayi
perempuan kembarnya gara-gara TBC yang tidak terdeteksi. Ternyata penyakit ini
menyebar di rumah sakit tersebut dan diketahui ada beberapa ratus pasien dan
pegawai rumah sakit yang ketularan.
·
Tetanus
Vaksin
ini biasanya diberikan bila seseorang menderita luka yang disebabkan oleh benda
logam terutama yang berkarat.
·
Rabies
Bila
seseorang digigit anjing, atau hewan lain yang tidak diketahui pernah disuntik
anti rabies atau tidak, maka korban harus diberi suntikan anti rabies. Bila
Anda bertemu dengan anjing yang mulutnya berbusa, sebaiknya cepat-cepat
menghindar karena boleh dipastikan anjing itu menderita rabies atau penyakit
anjing gila.
·
Hepatitis
Penyakit
ini terbagi dalam beberapa tingkatan, yang paling ringan adalah sakit kuning
sedangkan yang paling parah ialah hepatitis C yang dapat menyebabkan kanker
hati. Tidak seperti kanker jenis lainnya, yang satu ini ditularkan oleh kuman
hepatitis. Biasanya orang yang terkena langsung divonis dokter umurnya tinggal
6 bulan lagi. Di China orang dapat menjalani cangkok hati karena konon hati
dapat tumbuh lagi, tetapi dikuatirkan hati yang baru tetap terkena hepatitis.
·
Flu
Di
negeri empat musim manula sering memerlukan vaksin flu karena dikuatirkan bila
mereka terkena flu di musim dingin udara yang ekstrim dapat mengakibatkan
radang paru-paru.
·
Shingle
Vaksin
ini diberikan untuk manula yang biasanya rentan terhadap penyakit ini. Konon
setiap orang yang pernah menderita cacar air dalam dirinya ada bibit penyakit
shingle (luka-luka melepuh di kulit yang terasa sakit sekali).
Semua
penyakit ini perlu mendapatkan perhatian yang serius karena dapat berakibat
fatal. Lebih baik mencegah sebelum terkena, karena sekali terkena belum tentu
dapat diobati.
Manfaat
imunisasi bagi kesehatan serta tumbuh kembang anak sangatlah banyak. Sebab itulah seorang bayi yang baru
lahir sudah diwajibkan, tujuannnya untuk mendapatkan vaksinasi demi mendapatkan
kekebalan tubuh sehingga terhindar dari macam-macam penyakit bahkan kematian
pada usia dini.
Imunisasi
merupakan bagian dari pemberian vaksin (virus yang dilemahkan) kedalam tubuh
anak untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap jenis penyakit tertentu. Selain itu, tujuan
pemberian vaksinasi juga untuk melindungi individu tersebut dari jenis penyakit
yang bisa membahayakan jiwa anak-anak. Berikut ini adalah manfaat imunisasi
bagi kesehatan anak yang harus Anda ketahui.
Manfaat
imunisasi bagi kesehatan anak dan bayi :
1.
Menghindarkan bayi dari serangan penyakit.
Sebagai
orang tua yang mengikutkan anaknya dalam program imunisasi tentulah
menginginkan agar buah hati mereka kebal terhadap segala macam penyakit yang
berbahaya dan bisa menular. Dengan memberikan imunisasi pada anak sejak dini
diharapkan kesehatan anak akan tetap terjaga hingga anak tumbuh menjadi lebih
aktif dan juga dewasa.
2.
Memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit menular.
Memberikan
imunisasi pada anak sejak dini berarti Anda telah menambah jumlah anak yang
memiliki kekebalan tubuh yang tinggi terhadap serangan penyakit. Dengan begitu
maka kemungkinan besar penyakit menular semakin sedikit berkeliaran. Dan Anda
sebagai orang tua tentunya dapat bernafas lega melihat kesehatan anak Anda
terjaga dengan baik meskipun sering bermain di luar rumah.
3.
Meningkatkan kesehatan nasional.
Manfaat
imunisasi bagi anak dan bayi selain dapat menghindarkan dari penyakit menular
juga dapat meningkatkan kesehatan anak dalam taraf nasional. Sehingga anak-anak
akan merasa aman karena terbebas dari penyakit-penyakit berbahaya yang bisa
menular. Tentu sangat menyenangkan bukan?
Begitu besarnya
manfaat imunisasi bagi kesehatan anak dan bayi, jadi jangan ragu lagi untuk
memberikan imunisasi pada anak demi menjaga kesehatannya. Tujuan dari
imunisasi adalah memberikan kekebalan tubuh pada bayi dan anak dengan
memberikan vaksin kedalam tubuh untuk mencegah penyakit. Hal inilah yang
dimaksud dengan manfaat imunisasi bagi kesehatan anak. Selain dengan memberikan
imunisasi, Anda juga dapat memberikan buah hati Anda madu syamil dates
honey untuk menjaga daya tahan tubuh.
E. Perkembangan Fisik Awal
Anak-anak memiliki pertumbuhan yang
cepat dalam 3 tahun pertama usianya. Bayi laki-laki memiliki berat badan yang
lebih besar daripada bayi perempuan.
Biasanya gigi mulai tumbuh sekitar
usia 3 - 4 bulan, namun gigi pertamanya mungkin tidak langsung muncul sampai
berusia antara 5 – 9 bulan.
Gizi yang sesuai sangat penting
untuk pertumbuhan fisik bayi. Dalam hal ini, air susu ibu merupakan makanan
yang terbaik untuk bayi. ASI dapat menurunkan resiko terjadinya Sudden Infant
Death Syndrome (SIDS).
Kelompok yang memiliki pendapatan yang rendah,
kondisi malnutrisi seringkali menimpa bayi/anaknya.
Bayi (1 bulan-1 tahun) Pada tahap
ini, tumbuh kembang terbagi menjadi 4 tahap perkembangan, yaitu bayi usia 0-3
bulan, 3-6 bulan, 6-9 bulan, dan 9-12 bulan.
Uraiannya adalah:
a.
Bayi usia 0-3 bulan
1)
Mengangkat kepala
2)
Mengikuti obyek dengan mata
3)
Melihat dengan tersenyum
4)
Bereaksi terhadap suara atau bunyi
5)
Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
6)
Menahan barang yang dipegangnya
7)
Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
b.
Bayi usia 3-6 bulan
1) Mengangkat kepala sampai 90°
2)
Mengangkat dada dengan bertopang tangan
3)
Belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya
4)
Menaruh benda-benda di mulutnya
5)
Berusaha memperluas lapang pandang
6) Tertawa dan menjerit karena gembira bila
diajak bermain
7) Mulai berusaha mencari benda-benda yang
hilang
c.
Bayi usia 6-9 bulan
1) Duduk tanpa dibantu
2) Tengkurap dan berbalik sendiri
3)
Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
4)
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
5)
Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
6)
Bergembira dengan melempar benda-benda
7) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
8)
Mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain
9)
Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan
d.
Bayi usia 9-12 bulan
1)
Berdiri sendiri tanpa dibantu
2)
Berjalan dengan dituntun
3)
Menirukan suara
4)
Mengulang bunyi yang didengarnya
5) Belajar menyatakan satu atau dua kata
6) Mengerti perintah sederhana atau larangan
7)
Minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
8)
Ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
9)
Berpartisipasi dalam permaina
Toddler
(1-3 tahun) Pada usia ini terjadi peningkatan kemampuan psikososial dan
perkembangan motorik, baik motorik halus maupun kasar. Tahap ini terbagi
menjadi 3 tahap perkembangan, yaitu:
a.
Usia 12-18 bulan
1) Mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi
rumah serta sekeliling rumah
2) Menyusun 2 atau 3 kotak
3) Dapat mengatakan 5-10 kata
4)
Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
b. Usia 18-24 bulan
1)
Mampu naik turun tangga
2) Menyusun 6 kotak
3)
Menunjuk mata dan hidungnya
4) Menyusun dua kata
5) Belajar makan sendiri
6) Menggambar garis di kertas atau pasir
7) Mulai belajar mengontrol buang air besar
dan buang air kecil
8)
Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
9) Memperlihatkan minat kepada anak lain dan
bermain-main dengan mereka
c. Usia 2-3 tahun
1)
Anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
2)
Membuat jembatan dengan 3 kotak
3)
Mampu menyusun kalimat
4) Mempergunakan kata-kata saya
5) Bertanya
6) Mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
7)
Menggambar lingkaran
8)
Bermain dengan anak lain
9)
Menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
v
Prinsip Perkembangan
Perkembangan
dan pertumbuhan fisik mengikuti prinsip cephalocaudal dan proximodistal.
•
Cephalocaudal: Pertumbuhan bergerak dari atas ke bawah. Besar kepala yang baru
lahir tidak proporsional, dan akan menjadi proporsional seiring pertumbuhan
tinggi dan perkembangan tubuh bagian bawah.
•
Proximodistal: Pertumbuhan dan perkembangan motoris bergerak dari dalam ke
luar. Sepanjang masa bayi dan kanak-kanak awal tangan dan kaki tumbuh lebih
cepat ketimbang telapaknya. Anak-anak belajar mengembangkan kemampuan
menggunakan tangan dan kaki bagian atas, baru kemudian bagian yang lebih
jauh.dilanjutkan dengan kemampuan menggunakan telapak dan jari-jari tangan dan
kaki.
v
Perkembangan Fisik
Pertumbuhan
tercepat anak-anak terjadi sepanjang tiga tahun pertama.
Biasanya
tinggi laki-laki meningkat 10 inci di tahun pertama, hampir 5 inci di tahun
kedua, dan lebih dari tiga inci di tahun ketiga. Tingginya menjadi sekitar 37
inci. Perempuan mengikuti pola yang sama namun sedikit lebih kecil. Sedangkan
berat badan berat umumnya anak perempuan satu pound lebih rendah daripada anak
laki-laki.
Pertumbuhan
gigi dimulai sekitar 3 atau 4 bulan. Gigi pertama baru akan muncul pada rentang
usia 5-9 bulan. Pada usia 3 tahun, semua gigi utama telah tumbuh.
Gen
yang diwarisi kepada bayi memiliki pengaruh yang tinggi. Namun nutrisi dan
kondisi tempat tinggal juga berperan dalam memengaruhi pertumbuhan. Sebagai
contoh, anak di Amerika lebih tinggi dan berat dibandingkan anak Jepang seusianya,
hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan makanan dan tempat tinggal.
Makanan
dan perhatian yang baik akan membuat anak menjadi lebih tinggi dan berat
dibandingkan dengan anak yang mendapat makanan dan perhatian yang kurang baik.
v
Nutrisi
ASI selalu menjadi makanan terbaik
bagi bayi, hal ini karena ASI merupakan sumber nutrisi paling lengkap, dan juga
bisa mencegah atau meminimalisi penyakit. Manfaat kesehatan ASI sangat besar
pada dua tahun pertama dan seterusnya. Bayi yang diberi ASI 80% lebih kuat
bertahan hidup di tahun pertama ketimbang bayi yang tidak mendapat ASI. Semakin
sering dan lama seorang bayi mendapatkan ASI maka semakin baik proteksi tubuh
mereka. Pemberian ASI tidak dianjurkan untuk ibu yang terinfeksi penyakit,
seperti AIDS dan TBC aktif. Menyusui bayi merupakan tidakan fisik sekaligus
emosional, karena kontak yang hangat dengan tubuh ibu dapat merangsang hubungan
emosional antara ibu dengan bayi.
Perhatian yang lainnya adalah
potensi penimbunan kolestrol. Level kolestrol yang tinggi dapat menyempitkan
pembuluh darah dan mengarah kepada timbulnya sakit jantung. Kondisi ini dapat
mulai terjadi pada masa kanak-kanak, karenanya pencegahan terhadap penyakit ini
harus dimulai pada masa tersebut.
v
Perilaku Otak dan Refleks
Pembentukan
Otak
Pertumbuhan
otak penting bagi perkembangan fisik, kognitif dan emosional. Saat lahir berat
otak 25% dari berat. Akhirnya diperiode dewasa yaitu 3,5 pon. Otak mendapatkan
70% dari berat tersebut pada usia 1 tahun dan hampir 90% pada usia 3 tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan bagian spesifik otak berlanjut hingga dewasa,
terjadi secara tak teratur dan tumbuh dengan pesat pada berbagai bagian yang
berbeda pada waktu yang berbeda pula.
Bagian
Utama Otak
Dimulai
sekitar 2 minggu setelah pembuahan, secara gradual otak berkembang dari tabung
panjang jadi sekolompok sel berbentuk bulat. Dengan kelahiran, semburan
pertumbuhan spinal cord dan batang otak terjadi pada saat yang sama.
Perkembangan tercepat cereblum terjadi pada 1 tahun pertama kehidupan.
Cerebrum,
bagian otak yang paling besar, terbagi menjadi belahan kiri yang berhubungan
dengan bahasa dan pemikiran logis dan belahan kanan berhubungan dengan fungsi
visual dan spasial seperti membaca peta dan menggambar. Kedua belahan
dihubungkan oleh jaringan diisebut corpus callosum, memungkinkan kedua belahan
bertukar informasi dan mengkoordinasi perintah. Dan berkembang pesat sepanjang
masa kanak-kanank mencapai kematangan pada usia 10 tahun. Belahan otak
(hemisfer) memiliki empat lobe yaitu: occipital, parietal, temporal dan
frontal. Bagian cerebral cortex (lapisan luar cerebrum) mengatur penglihatan
dan pendengaran mencapai kematangan diusia 6 bulan. Daerah lobus frontal
bertanggung jawab atas penciptaan asosiasi mental, mengingat dan menghasilkan
respon motor akan matang setelah beberapa tahun.
Sel
Otak Neuron
Sel
saraf, mengirim dan menerima informasi. Pada bulan kedua kehamilan 250.000
neuron mentah dihasilkan melalui pembelahan sel mitosis. Saat lahir sebagian
besar dari 100 triliun neuron dalam otak yang sempurna terbentuk, namun belum
berkembang sempurna. Paling cepat peningkatan terjadi pada minggu ke-25
kehamilan dan beberapa bulan setelah kelahiran. Peningkatan jumlah sel diiringi
juga dengan pertumbuhan ukuran sel.
Asal
neuron adalah inti sel dengan nukelus yang terdiri DNA dan mengandung program
genetik. Sel dasar bergerak keseluruh penjuru dan menumbuhkan axon dan
dendrites-narrow. Akson mengirim sinyal ke neuron lain dan dendrit menerima
pesan melalui sinapsis. Akhirnya neuron memiliki 5.000 sampai 100.000 koneksi
sinaptik ke dan dari penerima sensor tubuh, ototnya dan neuron lain dalam saraf
pusat.
Mylenation
(Meilinisasi)
Meilinisasi
adalah proses penyelubungan neoran dengan materi berlemak (myelin) yang
memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih cepat antar sel. Meilinisasi
dimulai pada pertengahan kehamilan dibeberapa bagian otak dan berlanjut hingga
dewasa. Meilinisasi jalur visual lebih lambat mencapai kesempurnaan, dimulai
saat lahir dan berlanjut pada lima bulan pertama kelahiran. Pendengaran
dimeilinisasi pada lima bulan kehamilan dan sempurna ketika umur 4 tahun. Cortex tidak dapat dimeilinisasi
penuh sampai usia dewasa awal. Meilinisasi hippocampus terus berkembang hingga
usia 70 tahun.
Meilinisasi
jalur sensoris dan motoris pertama pada spinal cord fetus dan setelah kelahiran
pada cerebral cortex, bisa jadi bertanggung jawab pada kemunculan dan
ketidakmunculan refleks awal.
Refleks
Awal (Early Reflexes)
Refleks
|
Stimulasi
|
Perilaku Bayi
|
Usia Penampakan Refleks
|
Usia Hilangnya Refleks
|
Moro
|
Bayi dijatuhkan atau mendengar suara yang keras
|
Menjulurkan lengan, tangan, jari, melengkungkan
badan, menarik kepala ke belakang
|
Bulan ke-7 kehamilan
|
3 bulan
|
Darwinian (menggenggam)
|
Tekanan pada telapak tangan bayi
|
Membuat tinju yang kuat, dapat dipakai untuk
membuatnya tegak berdiri apabila digenggamnya adalah tongkat yang kuat
|
Bulan ke-7 kehamilan
|
4 bulan
|
Tonic neck
|
Bayi dibaringkan telentang
|
Menolehkan kepalanya kesatu sisi agak
menengadah, membentangkan tangan dan kaki kesisi yang dipilihnya, berlawanan
dengan tubuh
|
7 bulan usia kehamilan
|
5 bulan
|
Babkin
|
Tekanan kepada kedua tapak bayi secara sekaligus
|
Mulut terbuka, mata tertutup, leher mengerut dan
kepala bergoyang kedepan
|
Lahir
|
3 bulan
|
Babinski
|
Tekanan pada telapak kaki bayi
|
Jempol terangkat, kaki ditarik
|
Lahir
|
4 bulan
|
Rooting
|
Tekanan dengan menggunakan jari pada pipi atau
bibir bayi
|
Kepala berputar, mulut terbuka, gerakan
menghisap dimulai
|
Lahir
|
9 bulan
|
Walking
|
Bayi digendong dengan kaki menyentuh permukaan
datar
|
Membuat gerakan seperti berjalan yang tampak
seperti berjalan yang terkoordinasi dengan baik
|
1 bulan
|
4 bulan
|
Swimming (berenang)
|
Bayi diletakkan kedalam air dengan posisi muka
menghadap kebawah
|
Membuat gerakan berenang yang terkoordinasi
dengan baik
|
1 bulan
|
4 bulan
|
Membentuk Otak
Peran pengalaman
pertumbuhan pesat otak yang dimulai sekitar trisemester ketiga kehamilan dan
berlanjut hingga usia 4 tahun merupakan hal yang penting bagi perkembangan
fungsi saraf. Tersenyum,mengoceh, merangkak, berjalan dan berbicara semua dasar
sesoris, motor dan kognitif bagi masa anak bayi dan dewasa dimungkinkan oleh
perkembangan otak yang cepat terutama cerebral cortex.
v Kemampuan Sensor Awal
Otak yang
berkembang memungkinkan bayi untuk melakukan penginderaan cukup baik terhdap
apa yang mereka sentuh, lihat, cium, rasa dan dengar, dan indera mereka
berkembang cepat beberapa bulan pertama kehidupan.
Sentuhan dan Rasa Sakit
Sentuhan merupakan indera pertama yang berkembang dan
beberapa bulan pertama merupakan sistem sensor paling matang.
Mencium dan Merasa
Indera penciuman dan perasa mulai berkembang dirahim.
Rasa dan bau makanan yang dikonsumsi calon ibu dapat ditransmisikan pada janin
melalui cairan amniotik. Setelah melahirkan, transmisi yang sama juga terjadi
melalui ASI.
Pendengaran
Pendengaran berfungsi sebelum kelahiran. Pengenalan dini
terhadapa suara dan bahasa yang didengar dalam rahim merupakan pondasi hubungan
antara orang tua dan anak.
Penglihatan
Penglihatan merupakan indera yang berkembang saat seorang
bayi dilahirkan. Mata seorang bayi baru lahir akan lebih kecil dibanding dengan
mereka yang dewasa. Struktur retina belum komplet dan saraf optik sedang
berkembang. Peralatan penglihatan mereka sangat sempit dan akan menjadi dua
kali lipat lebih luas pada usia 2 hingga 10 minggu.
v Perkembangan Motoris
Bayi tidak perlu diajarkan
keterampilan motor dasar seperti merangkak, mengenggam dan berjalan. Mereka
hanya membutuhkan ruang bergerak dan kebebasan untuk melihat apa yang mereka
dapat lakukan.
Patokan
Perkembangan Motor
Ditandai dengan kemampuan berkembang secara sistematik, tiap pernguasaan
kemampuan baru mempersiapkan bayi untuk kemampuan berikutnya. Pertama kali bayi
akan belajar keterampilan sederhana kemudian mengkombinasikannya dalam sistem
tindakan yang kompleks, menghasilkan cakupan gerakan lebih luas, tepat dan
kontrol yang lebih efektif terhadap lingkungan.
Kontrol Kepala
Setelah lahir, sebagian besar bayi menggerakkan kepalanya kekiri dan
kekanan ketika ditidurkan telentang. Ketika tengkurap, banyak yang dapat
mengangkat kepala mereka cukup tinggi untuk diputarkan. Dalam dua atau tiga
bulan pertama, mereka mengangkat kepala semakin tinggi hingga kehilangan
keseimbangan dan berguling. Pada usia 4 bulan, hampir semua bayi menjaga kepala
mereka tetap tegak saat digendong dalam posisi duduk.
Kontrol Tangan
Bayi dilahirkan dengan reflek menggenggam. Apabila telapak tangan seorang
bayi ditekan maka tangan akan menggenggam dengan kuat. Pada usia 3,5 bulan
sebagian besar bayi dapat menggenggam benda berukuran sedang seperti mainan,
tapi kesulitan untuk memegang objek berukuran kecil. Pada usia 7-11 bulan
mereka sudah cukup terkoordinasi untuk mengambil benda kecil. Pada bulan ke 15
bayi normal dapat membangun sebuah menara dengan dua kotak. Beberapa bulan
setelah ulang tahun ketiga anak dapat menyalin lingkaran dengan baik.
Locomotion
Setelah 3 bulan bayi normal mulai berguling dengan sengaja, pertama muka
kebelakang dan kemudian dari belakang ke muka. Bayi dapat duduk tanpa sandaran
pada usia 6 bulan dan bisa duduk tanpa bantuan sekitar 2,5 bulan kemudian.
Antara 6 dan 10 bulan sebagian besar bayi mulai bergerak (merangkak dan
merayap) dengan kekuatan sendiri. Pada usia 7 bulan keatas bayi normal dapat
berdiri dengan bertumpu pada tangan atau perabot. Bayi normal dapat berdiri
dengan baik sekitar dua minggu sebelum ulang tahun pertamanya. Setelah mereka
dapat berdiri sendiri dengan baik, sekitar 11,5 bulan bayi melakukan langkah
pertama mereka. Dan anak normal akan berjalan dengan baik setelah ulang tahun
pertamanya dan mendapatkan status balita.
Komentar
Posting Komentar