BAB 4 - Psikologi Perkembangan

PERKEMBANGAN FISIK SEPANJANG TIGA TAHUN PERTAMA



A.  Proses Persalinan
Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan. Persalinan terasa akan menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain persalinan juga menjadi mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan.
Ada baiknya para calon ibu mengetahui proses atau tahapan persalinan seperti apa, sehingga para calon ibu dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi proses persalinan ini.

v Tahap-Tahap Persalinan

Proses persalinan terbagi ke dalam  empat tahap, yaitu :

Kala I; Tahap Pembukaan

Partus mulai ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Pada kala ini terbagi atas dua fase yaitu:

Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi

Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin terdorong ke bawah  sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir. Kala I persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.
Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan lahir sudah hampir sempurna. Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa inilah yang merasakan masa yang paling berat. Anda akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar.
Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti 
bayi siap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.

Kala II; Tahap Pengeluaran Bayi

Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waku mengedan, kepala janin mulai kelihatan, vulva (bagian luar vagina) membuka dan perineum (daerah antara anus-vagina) meregang. Dengan mengedan terpimpin, akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin. Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan perlu dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum akibat tekanan bayi.

Kala III; Tahap Pengeluaran Plasenta

Dimulai setelah bayi lahir, dan plasenta akan keluar dengan sendirinya. Proses melahirkan plasenta berlangsung antara 5-30 menit. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Dengan adanya kontraksi rahim, plasenta akan terlepas. Setelah itu dokter/bidan akan memeriksa apakah plasenta sudah terlepas dari dinding rahim.  Setelah itu barulah dokter/bidan membersihkan segalanya termasuk memberikan jahitan bila tindakan episiotomi dilakukan

Kala IV; Tahap Pengawasan

Tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap  bahaya perdarahan. Pengawasan ini dilakukan selam kurang lebih dua jam. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya plasenta, dan setelah beberapa hari anda akan mengeluarkan cairan sedikit darah yang disebut lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan.
Pada beberapa keadaan, pengeluaran darah setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan tindakan secepatnya.


v Setting, Pihak yang Membantu dan Metode Melahirkan
Setting dan orang yang membantu persalinan cenderung merefleksikan sebuah kultur keseluruhan. Wanita mayan di Yucatan melahirkan di dalam hammock, tempat mereka tidur setiap malamnya, kehadiran calon ayah di samping bidan sangat diharapkan. Untuk menghindar dari roh jahat, ibu dan anak harus tinggal di dalam satu minggu (Jordah, 1993).
Sebaiknya, pada suku Ngoni di Afrika Barat, pria tidak diperkenankan hadir selama proses persalinan. Di pedesaan Thailand, ibu baru biasanya beraktivitas normal beberapa jam setelah melahirkan (Broude, 1995; Gardiner, Mutter, & Kosmitzki, 1998).
Di Amerika Serikat, 99 persen bayi dilahirkan di rumah sakit, dan hamper 92 persen diantaranya ditolong oleh dokter. Namun, tingkat mereka yang ditolong oleh bidan terus meningkat (Martin, Hamilton, et al, 2002).
Sejak keselamatan semakin terjamin dalam kelahiran normal di negara-negara berkembang, para perawat mencoba untuk membuat pengalaman tersebut lebih menyenangkan dan memenuhi kebutuhan emosional dengan melibatkan si ayah dan para anggota keluarga lain dalam persalinan.  Banyak rumah sakit yang membangun pusat persalinan bernuansa rumah di mana persalinan dilakukan di bawah cahaya lampu yang lembut dan dihadiri oleh suami atau yang lainnya. Kebijakan rooming-in, memungkinkan si bayi untuk tinggal di dalam kamar ibunya di sebagian besar atau sepanjang waktu.
Persentase kecil wanita yang memilih persalinan rumah yang lebih intim dan personal karena dapat melibatkan seluruh keluarga terus meningkat. Persalinan di rumah biasanya dibantu oleh bidan medis terlatih. Klinik persalinan mandiri juga merupakan pilihan lain penelitian menyatakan bahwa kedua setting ini dapat seaman rumah sakit dengan biaya jauh lebih murah dalam persalinan berisiko rendah yang dibantu oleh praktisi terlatih (Anderson & Anderson, 1999, Durand, 1992; Guyer, Strobino, Ventura,& Singh, 1995; Korte& Scaer, 1984).
Ø Metode Persalinan
Ada beberapa metode dalam proses melahirkan, yaitu :
  1. Vaginal vs Caesar.
            Proses melahirkan dengan 3 tahap yang sudah diuraikan tadi merupakan metode melahirkan vaginal. Metode melahirkan yang biasa terjadi. Sedangkan cesar merupakan prosedur operasi untuk memindahkan bayi dari kandungan dengan memotong daerah perut.
  1. Pengobatan vs Tanpa Pengobatan
            Ratu Victoria dari Inggris merupakan wanita pertama yang dibius total ketika melahirkan. Saat ini metode melahirkan dengan pengobatan  bius total sudah jarang dilakukan, karena obat-obatan yang dimasukkan dalam tubuh ibu berpotensi membahayakan janin.
Metode melahirkan tanpa pengobatan yang ada, antara lain :
         Natural childbirth/melahirkan alamiah à dikembangkan oleh Dr. Grantly Dick-Read, mendidik wanita tentang reproduksi dan melatih para wanita latihan kebugaran fisik dan pernafasan serta relaksasi selama melahirkan. Teknik ini dilakukan untuk menghilangkan rasa takut selama proses melahirkan.
          Prepared childbirth/melahirkan yang dipersiapkan à dikembangkan oleh Dr. Fernand Lamaze, metode untuk persiapan harapan ibu ketika melahirkan. Teknik ini digunakan untuk menggantikan respon lama yaitu rasa takut dan sakit dengan respon fisik terhadap sensasi konstraksi rahim.

B.  Bayi Merah
Menurut Hurlock dalam  Psikologi Perkembangan, perkembangan masa bayi baru lahir (Neonate) dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu :
1.    Periode Partunate, suatu periode yang dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30 menit setelah kelahiran.
2.    Periode Neonate, suatu periode yang dimulai dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur.
4 minggu pertama dari kehidupan disebut periode neonatal, merupakan transisi dari rahim ke keberadaan yang mandiri.

v Ukuran dan Bentuk

Neonatus memiliki karakteristik khas, termasuk kepala berukuran besar (seperempat dari panjang tubuh) dan dagu yang menonjol ke belakang (memudahkan proses menyusui). Awalnya, kepala neonatus mungkin berbentuk panjang dan aneh karena “molding” yang memudahkan bayi melewati panggul ibunya. Molding sementara ini dimungkinkan karena tulang tengkorak bayi belum mengeras; tulang-tulang tengkorak ini baru akan menyatu pada usia 18 bulan. Titik-titik di mana tulang belum menyatu – titik lembut (fontanels) --- ditutupi oleh jaringan kuat.
Selain itu Otot-otot bayi yang baru lahir umumnya halus, kecil, dan tidak terkendali. Pada saat dilahirkan hanya sedikit perkembangan otot leher dan lengan. Tulang, seperti halnya otot, juga halus dan lentur. Karena begitu lunaknya, tulang-tulangnya mudah retak atau patah. Kulitnya halus dan gampang terkena bisul. Dagingnya kuat dan elastic.
Banyak bayi baru lahir yang memiliki kulit merah muda; kulit mereka sangat tipis sehingga memperlihatkan pembuluh di mana darah mengalir. Selama beberapa hari pertama, beberapa neonatus sangat berambut karena beberapa lanugo, rambut lebat masa prenatal belum rontok. Semua bayi baru lahir diselimuti verniks kaseosa (lapisan seperti keju), minyak pelindung infeksi yang mengering dalam beberapa hari pertama
Kulit bayi putih menjadi lebih terang karena pertumbuhannya lebih lama, sedangkan yang bukan putih menjadi lebih gelap warnanya. Seringkali terdapat rambut-rambut halus di kepala dan di punggung tetapi di punggung akan segera hilang.
Mata bayi kulit putih biasanya berwarna abu-abu kebiruan meskipun lambat laun akan berubah menjadi warna yang tetap. Bayi dengan kulit gelap mempunyai warna hitam cokelat, tetapi warna ini juga akan berubah menjagi semakin gelap.
Diantara setiap 2000 anak yang lahir telah terdapat satu bayi yang mempunyai gigi pada saat dilahirkan, tetapi giginya tergolong gigi “bayi” dan biasanya gigi seri tengah bawah.
Laju nafas normal 40-60 kali per menit. Laju jantung normal 120 – 160 kali permenit. Suhu tubuh bayi baru lahir normal nya 36,5 oC – 37,2 oC diukur pada daerah aksila bayi selama lima menit dengan menggunakan thermometer.
Pada beberapa hari pertama, berat badan neonate akan berkurang 10%  karena kekurangan cairan. Namun berat badannya akan bertambah lagi setelah hari kelima. Dan akan kembali seperti saat lahir pada hari ke-10 hingga hari ke-15.
      Berat badan bayi baru lahir yang normal yaitu berkisar antara 2500-4000 garam. Diukurdengan keadaan tidak terbungkus, tetapi dalam melakukan pemeriksaan berat badan pada bayi baru lahir tetap harus dibungkus dan hasil nya dikurangkan dari berat bungkus bayi.

Contoh :
Berat bayi dg bungkus : 3,50 kg
Berat bungkus : 0,25 kg
Berat bayi : 3,25 kg
normal panjang bayi baru lahir berkisar antara 45-53 cm.

v Sistem Tubuh
         Setelah lahir sistem dan fungsi tubuh seperti peredaran darah, pernafasan, dsb harus dijalankan sendiri, tidak lagi melalui tubuh ibu. Peralihan fungsi ini berlangsung selama 4-6 jam setelah lahir.
         Bayi yang baru lahir butuh oksigen yang lebih banyak daripada saat masih dalam kandungan dan harus dilakukan sendiri. Kebanyakan bayi harus mulai bernafas pada saat ia terkena udara.
         Bila dalam waktu 5 menit ia tidak mulai bernafas, maka bayi dapat mengalami gangguan otak yang disebut anoxia – kurangnya oksigen.
         3 atau 4 hari setelah lahir, separuh dari bayi yang baru lahir dan pada umumnya yang lahir prematur, menunjukkan neonatal jaundice.
Cirinya : kulit dan bola mata nampak kuning. Hal ini disebabkan oleh kurang matangnya fungsi hati. Bukan hal yang serius dan membutuhkan penanganan khusus serta tidak ada efek jangka panjang.

v Aktivitas (State of Arousal)
         Periode lingkar waktu dari bangun, tidur, dan aktivitas bayi disebut  states of arousal.
         Bayi yang baru lahir menghabiskan 75% waktunya (sekitar 18 jam sehari) untuk tidur, namun terbangun setiap 3 atau 4 jam untuk makan.
         Kondisi tidur bayi berganti-ganti, mulai dari tenang (teratur) hingga aktif (tidak teratur).
         Mulai dari bulan pertama, periode tidur bayi di malam hari secara bertahap akan lebih lama seiring dengan semakin seringnya bayi terbangun di siang hari dan akhirnya kebutuhan untuk tidur berkurang.
Tidur bayi baru lahir bervariasi antara tidur tenang (reguler) dan aktif (irregular). Tidur aktif kemungkinan serupa dengan tidur rapid eye movement (REM) yang pada orang dewasa berkaitan dengan mimpi. Tidur aktif muncul secara ritmis di siklus sekitar satu jam dan mencakup 50% dari waktu tidur keseluruhan bayi baru lahir. Jumlah tidur REM menurun menjadi 30% dari waktu tidur siang hari pada usia 3 tahun dan terus menerus menurun secara stabil sepanjang hidup (Hoban,2004).

C.  Kebiasaan Tidur

      Tidur adalah aktivitas yang dilakukan oleh semua makhluk hidup, tak terkecuali manusia. Dan, dari bayi sampai manula, aktivitas yang satu ini memang tidak pernah absen dalam kehidupan kita. Tidur nyenyak = otak optimal. Urusan tidur ini sebenarnya banyak juga diulas oleh para ahli. Dan ternyata, tidur memberi efek yang amat positif bagi perkembangan bayi. Yang paling  penting, tidur merupakan salah satu rangsang bagi tumbuh kembang otak. Bahkan, aktivitas yang satu ini jadi „pintu‟ dari tumbuh kembang otak bayi selanjutnya agar cerdas, berakal, dan berpikiran jernih. Memang, sekitar 75% hormon pertumbuhan dikeluarkan pada saat bayi tidur, khususnya awal tahap ke-3 dan ke-4 tidur. Tingginya kadar hormon pertumbuhan ini erat hubungannya dengan kondisi fisik bayi. Pasalnya, hormon ini punya tugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, serta mengatur metabolisme tubuh, termasuk juga otak bayi. Di samping itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh bayi memperbaiki dan memperbaharui seluruh sel yang ada di tubuh. Mulai dari sel kulit, sel darah sampai sel saraf otak. Nah, proses pembaharuan sel ini akan berlangsung lebih cepat lagi ketika bayi terlelap daripada saat bayi bangun. Selama tidur, aliran darah ke otak juga meningkat selama tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) atau tahap tidur aktif. Hal ini berperan penting dalam kesehatan psikis bayi dan aktivitas otak bayi, sehingga memungkinkan optimalnya tumbuh kembang otak bayi. Bahkan, menurut teori autostimulation, tingginya komponen tidur REM pada bayi menunjukkan stimulasi yang terjadi di otak juga berlangsung lebih maksimal. Stimulasi ini tentulah amat  penting bagi pertumbuhan sistem susunan saraf pusat bayi. 2.10 Beberapa Reaksi Sensoris Lainnya Periode Sensorimotor (usia 0 – 2 tahun) Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget  berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial  penting dalam enam sub-tahapan: 1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan  berhubungan terutama dengan refleks. 2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan  berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan. 3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan  bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan. 4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang  permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek). 5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan  belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.

D.  Bertahan dan Sehat

Walaupun sebagian besar kelahiran menghasilkan bayi yang normal dan sehat tapi sebagian yang lain tidak. bagaimana kita dapat mengatakan bahwa bayi yang baru lahir dalam bahaya? Komplikasi persalinan apa yang dapat menyebabkan kerusakan? berapa banyak bayi yang meninggal pada saat saat awal dan mengapa hal tersebut bisa terjadi apa yang dapat dilakukan untuk mencegah pelemahan akibat penyakit masa kanak kanak? bagaimana kita dapat menjamin bahwa bayi tersebut akan tumbuh, dan berkembang sebagaimana seharusnya?

v Penilaian Medis dan Perilaku

         Menit, hari, minggu pertama setelah lahir merupakan waktu yang sangat penting dalam perkembangan bayi. Penting untuk diketahui dengan segera apakah bayi ada masalah dan butuh penanganan khusus.
         1 menit dan 5 menit kemudian setelah lahir, bayi diperiksa menggunakan Apgar Scale. Dikembangkan oleh Dr. Virginia Apgar (1953) yang memiliki 5 subtes, yaitu :
Appearance (warna), pulsa (denyut jantung), grimace (refleks), activity (otot), dan respiration (bernafas).


Tabel Nilai Skor Apgar


            Secara umum, skor Apgar dapat memperkirakan bertahan hidup atau tidaknya bayi pada bulan pertama.

         The Brazelton Neonatal Behavioral Assessment Scale (NBAS) digunakan untuk mengukur respon neonate terhadap lingkungan, menilai kekuatan dan kemungkinan terganggunya fungsi saraf, serta untuk memperkirakan perkembangan di kemudian hari. Yang dinilai : organisasi motor, refleks, perubahan keadaan, kaoasitas perhatian dan interaktif, dan indikasi dari ketidakstabilan sistem saraf pusat.

v Komplikasi Persalinan

Meskipun sebagian besar bayi lahir dengan sehat, namun ada yang terluka saat proses kelahiran. Berikut ini beberapa komplikasi yang mungkin dialami saat kelahiran.
1.      Birth Trauma à luka yang berkepanjangan saat kelahiran. Bisa disebabkan oleh anoxia, penyakit atau infeksi. Terkadang kondisi ini berakibat pada kerusakan otak permanen, mental retadartation (keterbelakangan mental), masalah tingkah laku, bahkan kematian.
2.      Postmaturity à janin yang belum lahir lebih dari 2 minggu dari waktu yang seharusnya atau 42 minggu setelah periode terakhir menstruasi ibu.
3.      Infeksi Pasca Persalinan (Postpartum) à adalah infeksi yang terjadi setelah ibu melahirkan. Keadaan ini ditandai oleh peningkatan suhu tubuh, yang dilakukan pada dua kali pemeriksaan, selang waktu enam jam dalam 24 jam pertama setelah persalinan. Jika suhu tubuh mencapai 38 derajat celcius dan tidak ditemukan penyebab lainnya (misalnya bronhitis), maka dikatakan bahwa telah terjadi infeksi post partum.
Infeksi yang secara langsung berhubungan dengan proses persalinan adalah infeksi pada rahim, daerah sekitar rahim, atau vagina.
4.      Ruptur Uteri à adalah robekan pada rahim atau rahim tidak utuh. Terdapat keadaan yang meningkatkan kejadian ruptur uteri, misalnya ibu yang mengalami operasi caesar pada kehamilan sebelumnya. Selain itu, kehamilan dengan janin yang terlalu besar, kehamilan dengan peregangan rahim yang berlebihan, seperti pada kehamilan kembar, dapat pula menyebabkan rahim sangat teregang dan menipis sehingga robek.
5.      Trauma Perineum à Parineum adalah otot, kulit, dan jaringan yang ada diantara kelamin dan anus. Trauma perineum adalah luka pada perineum sering terjadi saat proses persalinan. Hal ini karena desakan kepala atau bagian tubuh janin secara tiba-tiba, sehingga kulit dan jaringan perineum robek.

v Apakah Lingkungan yang Suportif Dapat Mengatasi Efek Komplikasi Kelahiran ?
      Prospek untuk mengatasi bahaya dini sari komplikasi kelahiran tergantung kepada kedua faktor yang saling berkaitan : kondisi sosioekonomis keluarga dan kualitas lingkungan awal.
      Studi kesehatan dan Perkembangan bayi The Infant health and development program (program kesehatan dan perkembangan bayi) [IHDP] diikuti oleh 985 bayi prematur dengan berat badan di bawah normal dari berbagai ras sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga kurang mampu-dari mulai lahir sampai usia 3 bulan. Sepertiga dari bayi dengan berat badan lebih  dan sepertiga dengan berat badan lebih ringan dimasukkan secara acak dalam kelompok “intervensi”. Orang tua mereka menerima kunjungan kerumah,bimbingan penyuluhan tentang kesehatan dan perkembangan anak, serta instruksi berkenaan dengan permainan dan aktivitas anak. Pada usia satu tahunpara bayi dimasukkan ke dalam program hari pendidikan.
      Ketika program di hentikan, anak berusia 3 tahun kelompok intervensi baik yang memiliki berat badan lebih berat maupun yang lebih ringan lebih baik dalam pengukuran kognitif maupun sosial. Akan tetapi pada usia 5 tahun, anak dengan berat badan di bawah normal anggota kelompok intervensi mulai kehilangan ketajaman kognitif mereka, dan pada usia 8 tahun, anak anggota kelompok intervensi yang lebih berat hanya memiliki 4 angka IQ diatas mereka yang berada di kelompok kontrol. Semua kelompok tersebut memiliki IQ serta kosakata di bawah normal. Karena itu tampaknya untuk mendapatkan efek yang lebih lama, intervensi tersebut harus di lanjutkan setelah usia 3 tahun.
      Studi tambahan berkenaan dengan sampel IHDP menggaris bawahi pentingnya lingkungan rumah. Anak yang mendapatkan lebih sedikit perhatian orangtua lebih buruk dalam tes kognitif dibandingkan dengan lingkungan rumah yang lebih menyenangkan. Bayi yang memiliki lebih dari satu faktor risiko (seperti kesehatan neonatal yang  buruk, di kombinasikan dengan ibu yang tidak memberikan bimbingan atau kurang berpendidikan atau kurang reponsif) jauh lebih buruk kondisinya.
      Penelitian Kauai sebagaimana yang dinyatakan oleh IHDP bahwa dengan menyediakan lingkungan yang mendukung, banyak bayi yang dapat mengatasi awal yang buruk dalam hidupnya.
      Selama hampir 5 dekade, Emmy E. Werner dan sebuah tim yang terdiri dari spesialis kesehatan anak,psikologi, pekerja layanan kesehatan masyarakat, dan pekerjasosial telah mengikuti anak anak ini mulai dari kehamilan sampai usia dewasa pertengahan. Mereka mengamati anak anak tersebut ketika mereka berada di sekolah, memberikan kepada mereka tes keterampilan, prestasi, dan tes kepribadian saat mereka duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah umum, serta mendapat perkembangan dari para guru mereka.
      Perkembangan fisik dan psikologi anakyang menderita kekurangan berat badan atau komplikasi lainnya pada saat kelahiran atau sebelum lahir, hanya benar benar tidak dapat di perbaiki apabila mereka tumbuh di lingkungan yang benar benar buruk. Anak anak yang memiliki lingkungan yang kaya dan stabil dapat berkembang dengan baik. Anak anak yang menderita masalah yang berhubungan dengan kelahiran dan merasakan stress di kemudian hari, adalah mereka yang memiliki kesehatan paling buruk dan paling terbelankang perkembangannya yang paling menabjubkan adalah daya tahan anak anak yang selamat dari berbagai sumber stress. Walaupun komplikasi dengan kemiskinan, keretakan keluarga, perceraian, atau orangtua yang sakit mental, banyak anak anak yang tidak terpengaruh. Dari 276 anak yang pada usia 2 tahun telah diidentifikasi memiliki empat atau lebih faktor risiko, dua pertiganya berkembang dengan masalah belajar, hamil, bermasalah dengan hukum, atau mengalami masalah pada emosi. Wanita cenderung beradaptasi lebih baik ketimbang pria.
      Faktor protektif, yang cenderung menekan pengaruh stres pada tahun tahun awal, dikelompokkan menjadi 3 kategori : 1) atribut individual 2) kerikatan yang paling kuat (slah satu nya anggota keluarga) 3) hadiah di sekolah dan kontrol terhadap kehidupan sesorang. Lingkungan rumah tampaknya memiliki efektifitas yang paling nyata di masa kanak kanak, akan tetapi di masa dewasa, kualitas yang dimiliki oleh masing masing individu. Akan membuat perbedaan yang lebih besar.

v Kematian Pada Masa Bayi
      Bayi dan toddlerhood (batita) merupakan tahapan yang paling beresiko mengalami kematian. Beberapa penyebab kematian bayi antara lain : Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau crib death – kematian bayi yang mendadak sebelum 1 tahun akibat kondisi kesehatannya; kematian karena kecelakaan seperti pembunuhan atau kekerasan terhadap bayi dan anak.

v Imunisasi Demi Kesehatan yang Lebih Baik

            Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi.

Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau diminum (oral). Setelah vaksin masuk ke dalam tubuh, sistem pertahanan tubuh akan bereaksi membentuk antibodi. Reaksi ini sama seperti jika tubuh kemasukan virus atau bakteri yang sesungguhnya. Antibodi selanjutnya akan membentuk imunitas terhadap jenis virus atau bakteri tersebut.

Imunisasi sangat penting untuk melindungi bayi dari penyakit-penyakit menular yang bahkan bisa membahayakan jiwa. Di Indonesia, imunisasi bayi dan anak dikelompokkan menjadi dua. Kelompok pertama berisi jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah melalui program pengembangan imunisasi (PPI). Kelompok imunisasi yang diwajibkan ini dibiayai seluruhnya oleh pemerintah. Oleh karena itu vaksin-vaksin tersebut bisa diperoleh masyarakat luas secara gratis di Puskesmas dan Posyandu. Kelompok kedua adalah vaksin-vaksin yang dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jenis vaksin dalam kelompok ini belum diwajibkan pemerintah.
Lebih baik mencegah daripada mengobati, kata orang bijaksana. Imunisasi penting untuk memelihara kesehatan sebelum penyakit mendera tubuh. Kalau kita memikirkan imunisasi mungkin pikiran kita membayangkan bayi atau anak kecil yang mendapat suntikan imunisasi. Namun orang dewasa dan manula juga memerlukan imunisasi karena tubuh mereka rentan terhadap penyakit tertentu. Apa saja penyakit yang perlu dihindari oleh anak kecil, orang dewasa dan manula?

·         Polio
Dulu ketika saya masih kecil ada teman sekelas yang kakinya sebelah diberi penyangga dan jalannya diseret. Pada masa itu banyak anak-anak diserang polio. Beberapa puluh tahun kemudian penyakit yang dapat menyebabkan kaki lumpuh ini sebetulnya sudah dianggap tidak ada oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia yang bernaung di bawah bendera PBB), namun belakangan ini ditemukan lagi anak-anak yang terserang polio karena itu imunisasi untuk penyakit ini diadakan lagi.
·         Cacar
Penyakit ini jauh lebih gawat dibanding cacar air. Di samping bisa berakibat fatal orang yang sembuh dari penyakit ini mukanya mungkin bopeng-bopeng.
·         TCD
(typhus, cholera, dysentri). Istilah populernya muntaber. Penyakit yang bagi orang dewasa mungkin masih bisa ditanggulangi tapi sering fatal bagi anak kecil akibat dehidrasi.
·         TBC
(tuberculosis). Penyakit ini tidak saja menyerang paru-paru, tetapi bisa juga tulang dan kelenjar tubuh. Seringnya terjadi pada orang miskin, akibat kekurangan gizi, namun bukan berarti orang kaya tidak bisa kena penyakit ini. Di sebuah rumah sakit mewah Las Vegas, seorang ibu muda dari Asia meninggal bersama bayi perempuan kembarnya gara-gara TBC yang tidak terdeteksi. Ternyata penyakit ini menyebar di rumah sakit tersebut dan diketahui ada beberapa ratus pasien dan pegawai rumah sakit yang ketularan.
·         Tetanus
Vaksin ini biasanya diberikan bila seseorang menderita luka yang disebabkan oleh benda logam terutama yang berkarat.
·         Rabies
Bila seseorang digigit anjing, atau hewan lain yang tidak diketahui pernah disuntik anti rabies atau tidak, maka korban harus diberi suntikan anti rabies. Bila Anda bertemu dengan anjing yang mulutnya berbusa, sebaiknya cepat-cepat menghindar karena boleh dipastikan anjing itu menderita rabies atau penyakit anjing gila.
·         Hepatitis
Penyakit ini terbagi dalam beberapa tingkatan, yang paling ringan adalah sakit kuning sedangkan yang paling parah ialah hepatitis C yang dapat menyebabkan kanker hati. Tidak seperti kanker jenis lainnya, yang satu ini ditularkan oleh kuman hepatitis. Biasanya orang yang terkena langsung divonis dokter umurnya tinggal 6 bulan lagi. Di China orang dapat menjalani cangkok hati karena konon hati dapat tumbuh lagi, tetapi dikuatirkan hati yang baru tetap terkena hepatitis.

·         Flu
Di negeri empat musim manula sering memerlukan vaksin flu karena dikuatirkan bila mereka terkena flu di musim dingin udara yang ekstrim dapat mengakibatkan radang paru-paru.
·         Shingle
Vaksin ini diberikan untuk manula yang biasanya rentan terhadap penyakit ini. Konon setiap orang yang pernah menderita cacar air dalam dirinya ada bibit penyakit shingle (luka-luka melepuh di kulit yang terasa sakit sekali).
Semua penyakit ini perlu mendapatkan perhatian yang serius karena dapat berakibat fatal. Lebih baik mencegah sebelum terkena, karena sekali terkena belum tentu dapat diobati.
Manfaat imunisasi bagi kesehatan serta tumbuh kembang anak sangatlah banyak. Sebab itulah seorang bayi yang baru lahir sudah diwajibkan, tujuannnya untuk mendapatkan vaksinasi demi mendapatkan kekebalan tubuh sehingga terhindar dari macam-macam penyakit bahkan kematian pada usia dini.
Imunisasi merupakan bagian dari pemberian vaksin (virus yang dilemahkan) kedalam tubuh anak untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap jenis penyakit tertentu. Selain itu, tujuan pemberian vaksinasi juga untuk melindungi individu tersebut dari jenis penyakit yang bisa membahayakan jiwa anak-anak. Berikut ini adalah manfaat imunisasi bagi kesehatan anak yang harus Anda ketahui.

Manfaat imunisasi bagi kesehatan anak dan bayi :

1. Menghindarkan bayi dari serangan penyakit.
Sebagai orang tua yang mengikutkan anaknya dalam program imunisasi tentulah menginginkan agar buah hati mereka kebal terhadap segala macam penyakit yang berbahaya dan bisa menular. Dengan memberikan imunisasi pada anak sejak dini diharapkan kesehatan anak akan tetap terjaga hingga anak tumbuh menjadi lebih aktif dan juga dewasa.

2. Memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit menular.
Memberikan imunisasi pada anak sejak dini berarti Anda telah menambah jumlah anak yang memiliki kekebalan tubuh yang tinggi terhadap serangan penyakit. Dengan begitu maka kemungkinan besar penyakit menular semakin sedikit berkeliaran. Dan Anda sebagai orang tua tentunya dapat bernafas lega melihat kesehatan anak Anda terjaga dengan baik meskipun sering bermain di luar rumah.

3. Meningkatkan kesehatan nasional.
Manfaat imunisasi bagi anak dan bayi selain dapat menghindarkan dari penyakit menular juga dapat meningkatkan kesehatan anak dalam taraf nasional. Sehingga anak-anak akan merasa aman karena terbebas dari penyakit-penyakit berbahaya yang bisa menular. Tentu sangat menyenangkan bukan?
Begitu besarnya manfaat imunisasi bagi kesehatan anak dan bayi, jadi jangan ragu lagi untuk memberikan imunisasi pada anak demi menjaga kesehatannya.  Tujuan dari imunisasi adalah memberikan kekebalan tubuh pada bayi dan anak dengan memberikan vaksin kedalam tubuh untuk mencegah penyakit. Hal inilah yang dimaksud dengan manfaat imunisasi bagi kesehatan anak. Selain dengan memberikan imunisasi, Anda juga dapat memberikan buah hati Anda madu syamil dates honey untuk menjaga daya tahan tubuh.

E.   Perkembangan Fisik Awal
Anak-anak memiliki pertumbuhan yang cepat dalam 3 tahun pertama usianya. Bayi laki-laki memiliki berat badan yang lebih besar daripada bayi perempuan.
Biasanya gigi mulai tumbuh sekitar usia 3 - 4 bulan, namun gigi pertamanya mungkin tidak langsung muncul sampai berusia antara 5 – 9 bulan.
Gizi yang sesuai sangat penting untuk pertumbuhan fisik bayi. Dalam hal ini, air susu ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi. ASI dapat menurunkan resiko terjadinya Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
 Kelompok yang memiliki pendapatan yang rendah, kondisi malnutrisi seringkali menimpa bayi/anaknya.
Bayi (1 bulan-1 tahun) Pada tahap ini, tumbuh kembang terbagi menjadi 4 tahap perkembangan, yaitu bayi usia 0-3 bulan, 3-6 bulan, 6-9 bulan, dan 9-12 bulan.
 Uraiannya adalah:
a. Bayi usia 0-3 bulan
1) Mengangkat kepala
2) Mengikuti obyek dengan mata
3) Melihat dengan tersenyum
4) Bereaksi terhadap suara atau bunyi
5) Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
6) Menahan barang yang dipegangnya
7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

b. Bayi usia 3-6 bulan
 1) Mengangkat kepala sampai 90°
2) Mengangkat dada dengan bertopang tangan
3) Belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya
4) Menaruh benda-benda di mulutnya
5) Berusaha memperluas lapang pandang
 6) Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
 7) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

c. Bayi usia 6-9 bulan
 1) Duduk tanpa dibantu
 2) Tengkurap dan berbalik sendiri
3) Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
5) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
6) Bergembira dengan melempar benda-benda
 7) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
8) Mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain
9) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan




d. Bayi usia 9-12 bulan
1) Berdiri sendiri tanpa dibantu
2) Berjalan dengan dituntun
3) Menirukan suara
4) Mengulang bunyi yang didengarnya
 5) Belajar menyatakan satu atau dua kata
 6) Mengerti perintah sederhana atau larangan
7) Minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
8) Ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
9) Berpartisipasi dalam permaina

Toddler (1-3 tahun) Pada usia ini terjadi peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik, baik motorik halus maupun kasar. Tahap ini terbagi menjadi 3 tahap perkembangan, yaitu:
a. Usia 12-18 bulan
 1) Mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
 2) Menyusun 2 atau 3 kotak
 3) Dapat mengatakan 5-10 kata
4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing


 b. Usia 18-24 bulan
1) Mampu naik turun tangga
 2) Menyusun 6 kotak
3) Menunjuk mata dan hidungnya
 4) Menyusun dua kata
 5) Belajar makan sendiri
 6) Menggambar garis di kertas atau pasir
 7) Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
8) Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
 9) Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka

 c. Usia 2-3 tahun
1) Anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
2) Membuat jembatan dengan 3 kotak
3) Mampu menyusun kalimat
 4) Mempergunakan kata-kata saya
 5) Bertanya
 6) Mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
7) Menggambar lingkaran
8) Bermain dengan anak lain
9) Menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

v Prinsip Perkembangan
Perkembangan dan pertumbuhan fisik mengikuti prinsip cephalocaudal dan proximodistal.
• Cephalocaudal: Pertumbuhan bergerak dari atas ke bawah. Besar kepala yang baru lahir tidak proporsional, dan akan menjadi proporsional seiring pertumbuhan tinggi dan perkembangan tubuh bagian bawah.
• Proximodistal: Pertumbuhan dan perkembangan motoris bergerak dari dalam ke luar. Sepanjang masa bayi dan kanak-kanak awal tangan dan kaki tumbuh lebih cepat ketimbang telapaknya. Anak-anak belajar mengembangkan kemampuan menggunakan tangan dan kaki bagian atas, baru kemudian bagian yang lebih jauh.dilanjutkan dengan kemampuan menggunakan telapak dan jari-jari tangan dan kaki.

v Perkembangan Fisik
      Pertumbuhan tercepat anak-anak terjadi sepanjang tiga tahun pertama.
      Biasanya tinggi laki-laki meningkat 10 inci di tahun pertama, hampir 5 inci di tahun kedua, dan lebih dari tiga inci di tahun ketiga. Tingginya menjadi sekitar 37 inci. Perempuan mengikuti pola yang sama namun sedikit lebih kecil. Sedangkan berat badan berat umumnya anak perempuan satu pound lebih rendah daripada anak laki-laki.
      Pertumbuhan gigi dimulai sekitar 3 atau 4 bulan. Gigi pertama baru akan muncul pada rentang usia 5-9 bulan. Pada usia 3 tahun, semua gigi utama telah tumbuh.
      Gen yang diwarisi kepada bayi memiliki pengaruh yang tinggi. Namun nutrisi dan kondisi tempat tinggal juga berperan dalam memengaruhi pertumbuhan. Sebagai contoh, anak di Amerika lebih tinggi dan berat dibandingkan anak Jepang seusianya, hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan makanan dan tempat tinggal.
      Makanan dan perhatian yang baik akan membuat anak menjadi lebih tinggi dan berat dibandingkan dengan anak yang mendapat makanan dan perhatian yang kurang baik.

v Nutrisi
ASI selalu menjadi makanan terbaik bagi bayi, hal ini karena ASI merupakan sumber nutrisi paling lengkap, dan juga bisa mencegah atau meminimalisi penyakit. Manfaat kesehatan ASI sangat besar pada dua tahun pertama dan seterusnya. Bayi yang diberi ASI 80% lebih kuat bertahan hidup di tahun pertama ketimbang bayi yang tidak mendapat ASI. Semakin sering dan lama seorang bayi mendapatkan ASI maka semakin baik proteksi tubuh mereka. Pemberian ASI tidak dianjurkan untuk ibu yang terinfeksi penyakit, seperti AIDS dan TBC aktif. Menyusui bayi merupakan tidakan fisik sekaligus emosional, karena kontak yang hangat dengan tubuh ibu dapat merangsang hubungan emosional antara ibu dengan bayi.
Perhatian yang lainnya adalah potensi penimbunan kolestrol. Level kolestrol yang tinggi dapat menyempitkan pembuluh darah dan mengarah kepada timbulnya sakit jantung. Kondisi ini dapat mulai terjadi pada masa kanak-kanak, karenanya pencegahan terhadap penyakit ini harus dimulai pada masa tersebut.

v Perilaku Otak dan Refleks
Pembentukan Otak
Pertumbuhan otak penting bagi perkembangan fisik, kognitif dan emosional. Saat lahir berat otak 25% dari berat. Akhirnya diperiode dewasa yaitu 3,5 pon. Otak mendapatkan 70% dari berat tersebut pada usia 1 tahun dan hampir 90% pada usia 3 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan bagian spesifik otak berlanjut hingga dewasa, terjadi secara tak teratur dan tumbuh dengan pesat pada berbagai bagian yang berbeda pada waktu yang berbeda pula.

Bagian Utama Otak
Dimulai sekitar 2 minggu setelah pembuahan, secara gradual otak berkembang dari tabung panjang jadi sekolompok sel berbentuk bulat. Dengan kelahiran, semburan pertumbuhan spinal cord dan batang otak terjadi pada saat yang sama. Perkembangan tercepat cereblum terjadi pada 1 tahun pertama kehidupan.
Cerebrum, bagian otak yang paling besar, terbagi menjadi belahan kiri yang berhubungan dengan bahasa dan pemikiran logis dan belahan kanan berhubungan dengan fungsi visual dan spasial seperti membaca peta dan menggambar. Kedua belahan dihubungkan oleh jaringan diisebut corpus callosum, memungkinkan kedua belahan bertukar informasi dan mengkoordinasi perintah. Dan berkembang pesat sepanjang masa kanak-kanank mencapai kematangan pada usia 10 tahun. Belahan otak (hemisfer) memiliki empat lobe yaitu: occipital, parietal, temporal dan frontal. Bagian cerebral cortex (lapisan luar cerebrum) mengatur penglihatan dan pendengaran mencapai kematangan diusia 6 bulan. Daerah lobus frontal bertanggung jawab atas penciptaan asosiasi mental, mengingat dan menghasilkan respon motor akan matang setelah beberapa tahun. 

Sel Otak Neuron
Sel saraf, mengirim dan menerima informasi. Pada bulan kedua kehamilan 250.000 neuron mentah dihasilkan melalui pembelahan sel mitosis. Saat lahir sebagian besar dari 100 triliun neuron dalam otak yang sempurna terbentuk, namun belum berkembang sempurna. Paling cepat peningkatan terjadi pada minggu ke-25 kehamilan dan beberapa bulan setelah kelahiran. Peningkatan jumlah sel diiringi juga dengan pertumbuhan ukuran sel.
Asal neuron adalah inti sel dengan nukelus yang terdiri DNA dan mengandung program genetik. Sel dasar bergerak keseluruh penjuru dan menumbuhkan axon dan dendrites-narrow. Akson mengirim sinyal ke neuron lain dan dendrit menerima pesan melalui sinapsis. Akhirnya neuron memiliki 5.000 sampai 100.000 koneksi sinaptik ke dan dari penerima sensor tubuh, ototnya dan neuron lain dalam saraf pusat.

Mylenation (Meilinisasi)
Meilinisasi adalah proses penyelubungan neoran dengan materi berlemak (myelin) yang memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih cepat antar sel. Meilinisasi dimulai pada pertengahan kehamilan dibeberapa bagian otak dan berlanjut hingga dewasa. Meilinisasi jalur visual lebih lambat mencapai kesempurnaan, dimulai saat lahir dan berlanjut pada lima bulan pertama kelahiran. Pendengaran dimeilinisasi pada lima bulan kehamilan dan sempurna ketika umur  4 tahun. Cortex tidak dapat dimeilinisasi penuh sampai usia dewasa awal. Meilinisasi hippocampus terus berkembang hingga usia 70 tahun.
Meilinisasi jalur sensoris dan motoris pertama pada spinal cord fetus dan setelah kelahiran pada cerebral cortex, bisa jadi bertanggung jawab pada kemunculan dan ketidakmunculan refleks awal.
Refleks Awal (Early Reflexes)
Refleks
Stimulasi
Perilaku Bayi
Usia Penampakan Refleks
Usia Hilangnya Refleks
Moro
Bayi dijatuhkan atau mendengar suara yang keras
Menjulurkan lengan, tangan, jari, melengkungkan badan, menarik kepala ke belakang
Bulan ke-7 kehamilan
3 bulan
Darwinian (menggenggam)
Tekanan pada telapak tangan bayi
Membuat tinju yang kuat, dapat dipakai untuk membuatnya tegak berdiri apabila digenggamnya adalah tongkat yang kuat
Bulan ke-7 kehamilan
4 bulan
Tonic neck
Bayi dibaringkan telentang
Menolehkan kepalanya kesatu sisi agak menengadah, membentangkan tangan dan kaki kesisi yang dipilihnya, berlawanan dengan tubuh
7 bulan usia kehamilan
5 bulan
Babkin
Tekanan kepada kedua tapak bayi secara sekaligus
Mulut terbuka, mata tertutup, leher mengerut dan kepala bergoyang kedepan
Lahir
3 bulan
Babinski
Tekanan pada telapak kaki bayi
Jempol terangkat, kaki ditarik
Lahir
4 bulan
Rooting
Tekanan dengan menggunakan jari pada pipi atau bibir bayi
Kepala berputar, mulut terbuka, gerakan menghisap dimulai
Lahir
9 bulan
Walking
Bayi digendong dengan kaki menyentuh permukaan datar
Membuat gerakan seperti berjalan yang tampak seperti berjalan yang terkoordinasi dengan baik
1 bulan
4 bulan
Swimming (berenang)
Bayi diletakkan kedalam air dengan posisi muka menghadap kebawah
Membuat gerakan berenang yang terkoordinasi dengan baik
1 bulan
4 bulan

                   

Membentuk Otak
Peran pengalaman pertumbuhan pesat otak yang dimulai sekitar trisemester ketiga kehamilan dan berlanjut hingga usia 4 tahun merupakan hal yang penting bagi perkembangan fungsi saraf. Tersenyum,mengoceh, merangkak, berjalan dan berbicara semua dasar sesoris, motor dan kognitif bagi masa anak bayi dan dewasa dimungkinkan oleh perkembangan otak yang cepat terutama cerebral cortex.



v Kemampuan Sensor Awal
Otak yang berkembang memungkinkan bayi untuk melakukan penginderaan cukup baik terhdap apa yang mereka sentuh, lihat, cium, rasa dan dengar, dan indera mereka berkembang cepat beberapa bulan pertama kehidupan.
Sentuhan dan Rasa Sakit
Sentuhan merupakan indera pertama yang berkembang dan beberapa bulan pertama merupakan sistem sensor paling matang.

Mencium dan Merasa
Indera penciuman dan perasa mulai berkembang dirahim. Rasa dan bau makanan yang dikonsumsi calon ibu dapat ditransmisikan pada janin melalui cairan amniotik. Setelah melahirkan, transmisi yang sama juga terjadi melalui ASI.

Pendengaran
Pendengaran berfungsi sebelum kelahiran. Pengenalan dini terhadapa suara dan bahasa yang didengar dalam rahim merupakan pondasi hubungan antara orang tua dan anak.

Penglihatan
Penglihatan merupakan indera yang berkembang saat seorang bayi dilahirkan. Mata seorang bayi baru lahir akan lebih kecil dibanding dengan mereka yang dewasa. Struktur retina belum komplet dan saraf optik sedang berkembang. Peralatan penglihatan mereka sangat sempit dan akan menjadi dua kali lipat lebih luas pada usia 2 hingga 10 minggu.

v Perkembangan Motoris
Bayi tidak perlu diajarkan keterampilan motor dasar seperti merangkak, mengenggam dan berjalan. Mereka hanya membutuhkan ruang bergerak dan kebebasan untuk melihat apa yang mereka dapat lakukan.


Patokan Perkembangan Motor
Ditandai dengan kemampuan berkembang secara sistematik, tiap pernguasaan kemampuan baru mempersiapkan bayi untuk kemampuan berikutnya. Pertama kali bayi akan belajar keterampilan sederhana kemudian mengkombinasikannya dalam sistem tindakan yang kompleks, menghasilkan cakupan gerakan lebih luas, tepat dan kontrol yang lebih efektif terhadap lingkungan.

Kontrol Kepala
Setelah lahir, sebagian besar bayi menggerakkan kepalanya kekiri dan kekanan ketika ditidurkan telentang. Ketika tengkurap, banyak yang dapat mengangkat kepala mereka cukup tinggi untuk diputarkan. Dalam dua atau tiga bulan pertama, mereka mengangkat kepala semakin tinggi hingga kehilangan keseimbangan dan berguling. Pada usia 4 bulan, hampir semua bayi menjaga kepala mereka tetap tegak saat digendong dalam posisi duduk.

Kontrol Tangan
Bayi dilahirkan dengan reflek menggenggam. Apabila telapak tangan seorang bayi ditekan maka tangan akan menggenggam dengan kuat. Pada usia 3,5 bulan sebagian besar bayi dapat menggenggam benda berukuran sedang seperti mainan, tapi kesulitan untuk memegang objek berukuran kecil. Pada usia 7-11 bulan mereka sudah cukup terkoordinasi untuk mengambil benda kecil. Pada bulan ke 15 bayi normal dapat membangun sebuah menara dengan dua kotak. Beberapa bulan setelah ulang tahun ketiga anak dapat menyalin lingkaran dengan baik.

Locomotion
Setelah 3 bulan bayi normal mulai berguling dengan sengaja, pertama muka kebelakang dan kemudian dari belakang ke muka. Bayi dapat duduk tanpa sandaran pada usia 6 bulan dan bisa duduk tanpa bantuan sekitar 2,5 bulan kemudian.
Antara 6 dan 10 bulan sebagian besar bayi mulai bergerak (merangkak dan merayap) dengan kekuatan sendiri. Pada usia 7 bulan keatas bayi normal dapat berdiri dengan bertumpu pada tangan atau perabot. Bayi normal dapat berdiri dengan baik sekitar dua minggu sebelum ulang tahun pertamanya. Setelah mereka dapat berdiri sendiri dengan baik, sekitar 11,5 bulan bayi melakukan langkah pertama mereka. Dan anak normal akan berjalan dengan baik setelah ulang tahun pertamanya dan mendapatkan status balita.

Komentar

Postingan Populer