- Controlling Fungsi Manajemen, Kekuasaan, dan Pengaruh -
Nama : Cerly Dwinanda
NPM : 12514300
TUGAS
3
A.
Controlling
Fungsi Manajemen
1. Pengertian
dari controlling fungsi manajemen
- Robert
J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko (1995)
mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses
pengawasan, bahwa: “pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang
sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan,
serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua
sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien
dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.”
- Louis
E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan
tentang pengawasan sebagai: “The process
by which manager determine wether actual operation are consistent with plans”.
- Pada
tahun 1916, Henri Fayol merumuskan salah satu definisi
pertama kontrol karena berkaitan dengan manajemen, yaitu : “Pengendalian suatu
usaha terdiri dari melihat bahwa segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan
prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Adalah penting untuk mengetahui
kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah dari berulang.”
- Menurut
Harold Koontz : “Pengendalian adalah pengukuran dan
koreksi kinerja dalam rangka untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan perusahaan
dan rencana yang dirancang untuk mencapainya tercapai.”
2. Jelaskan
Langkah-langkah controlling fungsi manajemen
§ Measuring
Untuk menentukan apa kierja yang
sebenarnya. Empat sumber daya yang sering digunakan para manajer untuk mengukur
kinerja adalah observasi personal, laporan statistic, laporan lisan dan laporan
tertulis. Apa yang akan diukur meupakan hal paling penting dari proses
controlling. Beberapa kriteria controlling dapat digunakan dalam berbagai
situasi manajemen. Dalam langkah ini, pihak manajemen mengukur tingkat kinerja
perusahaan.
§ Comparing
Untuk menentukan tingkat perbedaan antara
kinerja yang sesbenarnya dengan standar kinerja yang diinginkan. Dalam hal ini
untuk menentukan tingkat perbedaan digunakan variasi. Meskipun beberapa variasi
dalam kinerja dapat diekspektasi namun tetap penting untuk menentukan tingkat
dimana varias masih dapat diterima. Dalam langkah ini pihak manajemen
menmbandingkan kinerja yang telah diukur sebelumnya dengan standar kinerja yang
diinginkan atau telah ditetapkan sebelumnya.
§ Taking Managerial Action
Tahap ketiga adalah mengambil tindakan manajerial.
Dalam langkah ini pihak manajemen mengambil tindakan atas pengukuran dan
pembandingan yang telah dilakukan sebelumnya. Terdapat 3 hal yang mungkin
dilakukan pihak manajemen dalam tahap ini, tidak melakukan apa-apa, memperbaiki
kinerja, atau merevisi standar yang sebeluumnya telah ditetapkan.
3. Tipe-tipe
controlling & jelaskan
Ada tiga tipe dasar dalam controlling (pengawasan) yaitu :
-
Pengawasan
Pendahuluan (Feedforward Control)
Pengawasan ini sering disebut juga dengan
Steering Control. Ini dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau
penyimpangan-penyimpangan dari standar dan tujuan dan memungkinkan koreksi
dibuat sebelum suatu tahap diselesaikan (kegiatan belum dilaksanakan).
-
Pengawasan
Concurrent
Pengawasan concurrent maksudnya pengawasan
yang dilakukan bersamaan dengan melakukan kegiatan. Pengawasan ini sering
disebut pengawasan “ Ya-Tidak “, screening control, “berhenti terus” dilakukan
selama suatu kegiatan berlangsung.
-
Pengawasan
Umpan Balik (Feedback Control)
Pengawasan ini bias juga dikenal sebagai
“Past-Action Control” yang mengukur
hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan dan pengukuran ini
dilakukan setelah kegiatan terjadi.
Ketiga bentuk pengawasan ini sangat berguna bagi
manajemen karena memungkinkan manajemen membuat tindakan koreksi dan tetap
dapat mencapai tujuan.
4. Membuat
strategi controlling untuk sebuah organisasi
Pertama,
adalah mendesain strategi yang sederhana, dengan mencipatakan kerja yang rutin
sehingga membuat perilaku dapat diobservasi dan untuk memberikan penghargaan
berdasarkan perilaku.
Kedua,
mendesain strategi yang lebih kompleks, menciptakan kerja yang menarik dan
investasi di sistem informasi (sistem anggaran belanja, audit dll),
berguna agar agen memperoleh pengetahuan
tentang perilaku dan memberikan penghargaan berdasarkan perilaku itu.
Ketiga,
mendesain strategi lebih kompleks lagi, menciptakan pekerjaan yang menarik,
tetapi menggunakan skema evaluasi yang lebih mudah (misalnya keuntungan,
penghasilan) dan memberikan penghargaan berdasarkan hasil dari evaluasi.
Keempat,
menjauhi tekanan pada evaluasi pelaksanaan dan fokus kepada penghapusan
kepentingan yang semula meningkatkan kebutuhan akan evaluasi, melalui
penggunaan seleksi, training, dan sosialisasi.
B.
Kekuasaan
dan Pengaruh
1. Pengertian
dari kekuasaan
Banyak
seorang ahli yang telah menyatakan definisi-definisi dari kekuasaan. Seperti
yang telah dikemukakan dalam bukunya Thoha (2003: 92-93), yang meliputi:
- MAX
WEBER dia merumuskan kekuasaan itu “Sebagai suatu
kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada
dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang
menghilangkan halangan.”
- WALTER
NORD
merumuskan kekuasaan itu “Sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran,
energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara
jelas dari tujuan lainnya. Kekuasaan dipergunakan hanya jika tujuan-tujuan
tersebut paling sedikit mengakibatkan perselisihan satu sama lain."
- ROGERS “Kekuasaan adalah suatu sumber yang bisa atau tidak bisa untuk dipergunakan. Penggunaan kekuasaan selalu mengakibatkan perubahan dalam kemungkinan bahwa seseorang atau kelompok akan mengangkat suatu perubahan perilaku yang diinginkan.”
- ROGERS “Kekuasaan adalah suatu sumber yang bisa atau tidak bisa untuk dipergunakan. Penggunaan kekuasaan selalu mengakibatkan perubahan dalam kemungkinan bahwa seseorang atau kelompok akan mengangkat suatu perubahan perilaku yang diinginkan.”
2. Jelaskan
sumber-sumber kekuasaan
Dibawah ini dijelaskan masing-masing
sumber kekuasaan menurut French dan
Raven, sebagai berikut :
3. Pengertian
dari pengaruh
- Menurut
W.J.S. Poewadarminta, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
defenisi ‘pengaruh’ adalah “Suatu daya yang ada dalam sesuatu yang sifatnya
dapat memberi perubahan kepada yang lain.”
- Menurut
Badudu Zain, ‘pengaruh’ adalah : “Daya menyebabkan
sesuatu terjadi, dalam arti sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu
yang lain dengan kata lain pengaruh merupakan penyebab sesuatu terjadi atau
dapat mengubah sesuatu hal ke dalam bentuk yang kita inginkan.”
- M.
Ali dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern
mengatakan bahwa kata “pengaruh” dibentuk dari kata dasar “hubung” ditambah
dengan akhiran “an” artinya “Sesuatu yang memiliki pengaruh, dampak bagi
sesuatu yang lain.”
4. Jelaskan
pengaruh taktik dalam organisasi
Pengaruh ke atas
|
Pengaruh ke bawah
|
Pengaruh ke samping
|
Persuasi rasional
|
Persuasi rasional
|
Persuasi rasional
|
Seruan inspiasional
|
Konsultasi
|
|
Tekanan
|
Menyenangkan orang lain
|
|
Konsultasi
|
Tukar pendapat
|
|
Menyenangkan orang lain
|
Legitimasi
|
|
Tukar pendapat
|
Seruan pribadi
|
|
Legitimasi
|
Koalisi
|
(diadoptasi dari Robbin, 2005:139)
Hasil
penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa
digunakan di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:
§ Persuasi Rasional (Rational
Persuasion)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar
orang lain tertarik.
§ Daya-tarik Inspirasional
(Inspirational Appeals)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk
membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
§ Konsultasi (Consultation)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan
orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana
yang akan dilaksanakan.
§ Mengucapkan kata-kata manis
(Ingratiation)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi orang
lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
§ Daya-tarik Pribadi (Personal
Appeals)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau
memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap
loyal.
§ Pertukaran (Exchange)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu
keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas
kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
§ Koalisi (Coalitions)
Terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk
membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
§ Tekanan (Pressure)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman,
peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
§ Mengesahkan (Legitimacy)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya,
kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai
dengan kebijakan atau aturan organisasi.
5. Cari
kasus tentang kekuasaan & pengaruh pada sebuah organisasi dan berikan saran
Akhir
yang Begitu Hebat di Armstrong
Perusahaan
Armstrong Co melalui masa sulit dan di tahun 1992, untuk pertama kali CEO David Armstrong memutuskan tindakan untuk mempertahankan perusahaandengan memberlakukan pembekuan gaji guna membantu perusahaan.
Pembekuan memberikan akibat segera dan peningkatan normal diberikan kepada
karyawan pada awal dari masing-masing tahun yang telah diabaikan.
Reaksi
karyawan betul-betul mengejutkan. Mereka menerima pembekuan tersebut dengan
sedikit keluhan. “Perusahaan selalu
bersifat adil terhadap saya. Sekarang sebaliknya, giliran saya berlaku adil
terhadap perusahaan.” tampaknya menjadi sikap umum.
Satu
tahun kemudian, perusahaan tampak menjadi lebih baik dibanding yang
diproyeksikan. Akhirnya, Armstrong memutuskan bahwa perusahaan bisa memberikan
kenaikan gaji setiap orang, mencapai $400 per karyawan dan semua karyawan
diundang di ruang rekreasi sebagai ucapan terima kasih atas
pengertian mereka selama ini.
Saran :
Menurut
saya, kekuasaan personal yang dilakukan perusahaan Armstrong merupakan strategi
atau cara yang tepat untuk mengatasi masa sulit perusahaan tersebut. Terlebih,
citra perusahaan yang adil sedari awal terhadap pegawainya, membuat respon pegawai
amatlah membuat kita harus mengacungi jempol. Kepercayaan antara atasan dan
bawahan tersebutlah yang harus di contoh oleh perusahaan-perusahaan saat ini. Kepercayaan
pegawai terhadap perusahaan pun tak terlepas dari pengaruh perusahaan yang
senantiasa adil dalam memperlakukan pegawainya. Terlihat, bahwa ketika
perusahaan itu kembali berjaya, perusahaan memberikan kompensasi yang mampu
membuat pegawainya loyal terhadap
perusahaan tersebut.
DAPUS
Badudu Zain, Kamus Umum
Bahasa Indonesisa, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,1996), hal.1031
Gary Yukl, Leadership in
Organizations, 6th Edition (New Delhi: Dorling Kindersley, 2006) P.167
Henri Fayol (1949).
General and Industrial Management. New York: Pitman Publishing. pp. 107–109.
M. Ali, Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta : Pustaka Amani, 2001), hal.125
Malayu S.P. Hasibuan,
Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, hlm.243
Robbins, S. P. 2005.
Essential of Organizational Behavior 5th. Edisi Terjemahan Halida dan Sartika.
Jakarta: Erlangga.
Robbins, Stephen P &
Coulter, Marry. 2007. Management, ninth edition. Pearson International Editon.
Samuel Eilon (1979).
Management control. Boston, Mass.: Harvard Business School Press.
T. Hani Handoko. 1995.
Manajemen. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE.
Thoha, Miftah. 2003.
Kepemimpinan dalam Suatu Manajemen: Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
W.J.S. Poewadarmita,
Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, 1996), hal.664
Komentar
Posting Komentar