Struktur Organisasi - Psikologi Manajemen
Nama : Cerly Dwinanda
Kelas : 3PA14
NPM : 12514300
TUGAS
2
A.
Pengorganisasian
Struktur Manajemen
1. Pengertian
Struktur Organisasi
Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai
struktur organisasi. Penyusunan struktur organisasi merupakan langkah awal
dalam memulai pelaksanaan kegiatan perusahaan dengan kata lain penyusunan
struktur organisasi adalah langkah terencana dalam suatu perusahaan untuk
melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Pengertian yang jelas tentang struktur organisasi
dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
ü Struktur
organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan
kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan (Robbins dan Coulter, 2007:284).
ü Struktur
organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelolah (Handoko, 2001:169).
ü Struktur
organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan pekerjaan (Gibson dkk,
2002:9).
ü Struktur
organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi,
kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis
perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi
(Hasibuan, 2004:128).
Dari
beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa struktur organisasi
menggambarkan kerangka dan susunan hubungan diantara fungsi, bagian atau
posisi, juga menunjukkan hierarki organisasi dan struktur sebagai wadah untuk
menjalankan wewenang, tanggung jawab dan sistem pelaporan terhadap atasan dan
pada akhirnya memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan
organisasi tetap hidup walaupun orang datang dan pergi serta pengkoordinasian
hubungan dengan lingkungan. Struktur
organisasi dapat menghindari atau mengurangi kesimpangsiuran dalam pelaksanaan
tugas.
2. Jelaskan
Fungsi dari Manajemen
a)
Perencanaan (Planning)
Perencanaan mencakup hal-hal pemilihan/penetaan tujuan organisasi dan penetuan strategi, kebijakan, proyeksi, program, metode, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan mencakup hal-hal pemilihan/penetaan tujuan organisasi dan penetuan strategi, kebijakan, proyeksi, program, metode, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Tahap-Tahap Proses Perencanaan
·
Menetapkan Tujuan,
perencanaan dimulai dengan keputusan tentang keinginan kebutuhan
organisasi/kelompok kerja.
·
Merumuskan Keadaan Saat Ini, pemahaman
akan posisi perusahaan, maka dapat diperkirakan untuk masa depan.
·
Mengidentifikasi Kemudahan dan
Hambatan, kemudahan, hambatan, kekuatan, dan
pelemahan dari organisasi perlu diidentifikasi untuk mengukur kemampuan
organisasi dalam mencapai tujuan.
·
Mengembangkan Rencana untuk
Pencapaian Tujuan, Tahap terakhir dari proses
perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif untuk mencapai tujuan,
penilaian alternatif, dan pengambilan keputusan untuk menentukan pilihan yang terbaik
diantara berbagai alternatif yang ada.
b)
Pengorganisasian
(Organizing)
Pengorganisasian merupakan proses
penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan, sumber daya
organisasi, dan lingkungan tempat organisasi berada. Pengorganisasian bertujuan
membagi suatu kegiatan yang besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Selain dari itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugasnya yang telah dibagi-bagi
tersebut.
Ada
tiga aspek dari fungsi manajemen mengenai pengorganisasian
·
Menetapkan struktur organisasi
·
Mendelegasikan wewenang
·
Memantapkan hubungan
c)
Penyusunan
Personalia (Staffing)
Staffing merupakan penarikan, pelatihan,
dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam
lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
Fungsi
staffing
·
Perencanaan sumber daya manusia
·
Rekruitmen karyawan
·
Seleksi
·
Pengenalan dan orientasi
·
Penilaian dalam pelaksanaan kerja
·
Pemberian balas jasa dan penghargaan
·
Perencanaan dan pengembangan karier.
d)
Pengarahan
(Leading/Directing)
Fungsi pengarahan adalah membuat karyawan
melakukan apa yang diinginkan dan harus dilakukan. Fungsi yang melibatkan
kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin. Kegiatan kepemimpinan misalnya
komunikasi, motivasi, dan disiplin perlu diintensifkan oleh atasan.
e)
Pengawasan
(Controlling)
Pengawasan merupakan tindakan seorang
manajer untuk menilai dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, tujuan pengawasan
adalah memperbaiki kesalahan, penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya
yang tidak sesuai dengan rencana.
Langkah-Langkah
Proses Pengawasan
· Menetapkan standar dan metode untuk
mengukur prestasi
· Mengukur prestasi kerja
· Menentukan apakah prestasi kerja sudah
sesuai dengan standar atau belum
· Pengambilan tindakan koreksi bila
pelaksanaannya menyimpang dari standar.
3. Jelaskan
Manfaat Struktur Fungsional dan Divisional
v Struktur
Fungsional
Struktur fungsional mengelompokkan
fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk suatu satuan
organisasi. Individu yang memiliki keahlian yang sama dikelompokkan bersama. Orang-orang
dikelompokkan ke dalam departemen departemen menurut kesamaan keterampilan dan
aktivitas-aktivitas kerja. Struktur fungsional terdiri dari fungsi-fungsi utama
organisasi, yaitu: produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia/SDM.
§ Manfaat Struktur Fungisional
ü Penggunaan
sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
ü Spesialisasi
keterampilan yang mendalam dan pengembangan
ü Kemajuan
karier dalam departemen fungsional
ü Panduan
dan pengendalian dari manajemen Puncak
ü Koordinasi
yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
ü Pemecahan
masalah teknikal yang berkualitas
ü Menciptakan
efisiensi melalui spesialisasi
ü Memusatkan
keahlian organisasi
ü Memudahkan
manajer dalam melakukan monitoring dan mengevaluasi kinerja karyawan
ü Meminimumkan
duplikasi personalia dan peralatan dari segi biaya
ü Sesuai
untuk lingkungan yang stabil
v Struktur
Divisional
Dengan struktur divisional, organisasi
membentuk divisi-divisi semi otonom, dimana setiap divisi merancang,
memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Masing-masing divisi
mengembangkan strategi tingkat unit bisnis dan memiliki fungsi produksi,
pemasaran, akuntansi dan fungsi lainnya.
Manajer fungsi melapor pada manajer divisi
yang kemudian melapor pada manajer korporat. Pembagian divisi pada umumnya
dilakukan atas dasar produk, geografis, dan pasar/pelanggan.
§ Manfaat Struktur Divisional
ü Cepat
tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil
ü Memperhatikan
kebutuhan konsumen
ü Koordinasi
yang luar biasa lintas departemen fungsional
ü Pembebanan
tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk
ü Penekanan
terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional
ü Pengembangan
keterampilan manajemen umum
ü Lebih
mudah dalam pengelolaannya karena memecah organisasi menjadi divisi yang lebih
kecil.
ü Memungkinkan
pembuatan keputusan strategis yang lebih luas dan konsentrasi penuh pada
tugas-tugas.
ü Tempat
latihan yang baik bagi para manajer strategik.
ü Manajer
dapat memilih struktur (produk, geografis, pasar) yang paling sesuai dengan
divisinya.
ü Sesuai
untuk lingkungan yang cepat berubah, tanggapan yang cepat pada perubahan karena
adanya koordinasi dan wewenang pada tingkat yang sesuai.
ü Divisi
lebih banyak pertanggungnjawaban dan lebih fokus pada hasil.
ü Kantor
pusat bebas dari perhatian terhadap rincian kegiatan sehingga lebih memikirkan
masalah jangka panjang.
ü Unit-unit
otonomnya dapat dipotong dengan dampak minimal terhadap seluruh organisasi
4. Jelaskan
Kerugian Struktur Fungsional dan Divisional
v Kerugian Struktur Fungsional
ü Komunikasi
lintas departemen fungsional yang buruk
ü Tanggapan
lambat yang diberikan pada perubahan lingkungan, ketinggalan inovasi
ü Keputusan
terkonsentrasi pada hirarki puncak, menciptakan penundaan
ü Tanggung
jawab bagi masalah yang muncul sulit ditunjukkan secara tepat
ü Pandangan
terbatas mengenai sasaran organisasi dari pada karyawan
ü Pelatihan
manajemen umum yang terbatas bagi karyawan
ü Menyebabkan
kemacetan pelaksanaan tugas yang sifatnya berurutan
ü Anggota
fungsi hanya berfokus pada kepentingan tugas-tugasnya sehingga cenderung
berpandangan sempit dan dapat merugikan organisasi secara keseluruhan
v Kerugian Struktur Divisional
ü Duplikasi
sumberdaya lintas divisi
ü Kurang
pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi
ü Koordinasi
yang buruk lintas divisi
ü Kurangnya
kendali sumberdaya menajemen puncak
ü Kompetesi
untuk sumberdaya perusahaan
ü Memungkinkan
berkembangnya persaingan disfungsional antar sumber daya organisasi dan konflik
antara tugas-tugas & prioritas-prioritas.
ü Kepentingan
divisi mungkin ditempatkan di atas kepentingan organisasi secara keseluruhan
ü Kebijakan
divisi tidak konsisten dengan kebijakan divisi lain maupun dengan kebijakan
organisasi.
ü Timbulnya
masalah dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya perusahaan
ü Adanya
duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu
5. Cari
kasus tentang organisasi
Salah Apa Nokia ?
Microsoft akhirnya resmi memutuskan hanya memakai satu nama untuk perangkat smartphone besutannya, yaitu "Microsoft Lumia". Dengan demikian, kiprah di ranah smartphone pun berakhir bagi Nokia, pabrikan handset legendaris yang sebelumnya telah diakuisisi Microsoft. Tak akan ada lagi ponsel pintar yang mengemban nama salah satu pelopor smartphone ini. Sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari The Verge, Selasa (21/10/2014), penghilangan nama Nokia akan dimulai dari Perancis. Negara tersebut akan menjadi lokasi perdana peluncuran perangkat Microsoft Lumia. Negara-negara lain di seluruh dunia dijadwalkan segera menyusul. Merek Microsoft Lumia akan menggantikan nama "Nokia" di semua branding produk, akun media sosial, dan publikasi online Microsoft. Nokia sendiri akan terus eksis karena hanya divisi handset perusahaan ini yang dilego ke Microsoft.
Microsoft akhirnya resmi memutuskan hanya memakai satu nama untuk perangkat smartphone besutannya, yaitu "Microsoft Lumia". Dengan demikian, kiprah di ranah smartphone pun berakhir bagi Nokia, pabrikan handset legendaris yang sebelumnya telah diakuisisi Microsoft. Tak akan ada lagi ponsel pintar yang mengemban nama salah satu pelopor smartphone ini. Sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari The Verge, Selasa (21/10/2014), penghilangan nama Nokia akan dimulai dari Perancis. Negara tersebut akan menjadi lokasi perdana peluncuran perangkat Microsoft Lumia. Negara-negara lain di seluruh dunia dijadwalkan segera menyusul. Merek Microsoft Lumia akan menggantikan nama "Nokia" di semua branding produk, akun media sosial, dan publikasi online Microsoft. Nokia sendiri akan terus eksis karena hanya divisi handset perusahaan ini yang dilego ke Microsoft.
Perusahaan
yang berbasis di Finlandia tersebut memulai hidup baru dengan konsentrasi di
area pembuatan peta dan jaringan. Selain mengusung brand baru untuk lini ponsel
Lumia, Microsoft juga telah mengubah nama sistem operasi mobile besutannya
menjadi "Windows" tanpa embel-embel "Phone". Penetapan
brand baru "Microsoft Lumia" diharapkan bakal meredam kebingungan di
kalangan pengguna mengenai perusahaan pembuat seri Lumia yang selama ini lekat
dengan nama Nokia.
Seperti dikutip dari Hardware Zone,
perusahaan kenamaan itu akan terus eksis karena Microsoft tak membeli
keseluruhan bisnis Nokia. Ada tiga area utama yang masih dimiliki oleh Nokia
dan akan menjadi fokusnya di masa depan, yaitu NSN (infrastruktur Jaringan),
HERE (teknologi pemetaan), dan Advanced Technologies (lisensi dan pengembangan).
Nokia tetap memiliki paten-patennya. Microsoft akan membayar Nokia untuk
mendapat lisensi teknologi HERE selama 4 tahun. Sebaliknya, Microsoft pun akan
memberi hak pada Nokia untuk menggunakan teknologinya di layanan-layanan HERE.
Ø SARAN
Struktur
Fungsional
·
NOKIA dapat lebih mengatasinya ke arah pemecahan
masalah teknikal yang berkualitas
·
NOKIA dapat lebih menciptakan efisiensi
melalui spesialisasi, karena sedikitnya spesialisasi yang dimiliki oleh
organisasi tersebut
·
NOKIA juga dapat memusatkan keahlian
organisasi, guna menciptakan produk yang hasilnya dapat lebih maksimal
·
Tanggapan lambat yang diberikan pada
perubahan lingkungan, sehingga membuat Nokia dapat lebih ketinggalan inovasi
· Keputusan NOKIA yang terlalu terkonsentrasi
pada hirarki puncak, menciptakan penundaan untuk memproduksi produk-produk yang
lebih menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman
Struktur
Divisional
·
Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi
dalam divisi-divisi.
· Kurangnya kendali sumberdaya menajemen
puncak Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan
·
Kurang memperhatikan kebutuhan konsumen,
sehingga NOKIA kini kurang diminati karena fiturnya yang kurang mengikuti
perkembangan zaman
B. Actuating dalam Management
1. Pengertian
actuating dalam manajemen
Dari seluruh rangkaian proses manajemen,
pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam
fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan
aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan
pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986)
mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota
kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai
sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena
para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan
(actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi
kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap
karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas
dan tanggung jawabnya.
2. Jelaskan
pentingnya actuating dalam manajemen
Fungsi actuating lebih menekankan pada
kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam
organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak
diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan non-manusia
pada pelaksanaan tugas.Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan
untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.Setiap SDM harus bekerja
sesuai dengan tugas, fungsi, peran, keahlian, dan kompetensi masing-masing SDM
untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
3. Jelaskan
prinsip actuating dalam manajemen
Manusia dengan berbagai tingkah lakunya
yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahan
dalam melakukan actuating, yaitu :
a)
Prinsip
mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada
prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin
besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan.artinya dalam
melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari
factor-faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang
cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan
serta kemampuan bawahan.
b)
Prinsip
keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi
kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Semua ini
dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang baik akan
mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar.
c)
Prinsip
kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat
penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana
para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly.
2002. Organisasi, Edisi Kedelapan, Jilid
I,
Halim,Abduldkk.2003.Sistem Pengendalian
Manajemen Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen
Personalia dan SDM, Edisi kedua. BPFEUGM:
Yogyakarta.
Hasibuan, S.P. Malayu. 2004. Manajemen,
Dasar, Pengertian dan Masalah. PT
Indeks:
Jakarta.
Noviyanto. Aspek SDM dan Organisasi 1.
Universitas Gunadarma: Sistem Informasi.
Robbins, S dan Coulter, M. 2007. Manajemen, Edisi Kedelapan, Penerbit PT
Stoner, James A.F., et al., Management,
6th Ed., Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs, 1995
Yuliana dan Nurhadi. Ekonomi SMA/MA Kelas
XII. Jakarta: Bumi Aksara. Hal: 64-73
Komentar
Posting Komentar