Psikologi & Tekhnologi Internet (Softskill)

Definisi & contoh dari :
- Komunikasi Interpersonal
- Komunikasi Intrapersonal
- Komunikasi Transpersonal

Nama Anggota :
1.) Cartika Sari                   (12514287)
2.) Cerly Dwinanda            (12514300)
3.) Sahla Amalia                 (19514933)
4.) Tri Noviyanti                 (1a514839)

Kelas : 2PA14

v Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media. Berdasarkan definisi ini maka terdapat kelompok maya atau faktual (Burgon & Huffner, 2002). 

Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.

Berdasarkan definisi tersebut maka terdapat kelompok maya atau faktual. Kesimpulannya komunikasi interpersonal adalah proses penukaran informasi atau komunikasi yang dilakukan oleh dua orang secara langsung sehingga komunikan dapat melihat dampak maupun reaksi yang diberikan oleh lawan biacaranya secara verbal maupun non-verbal. Contoh dari kelompok maya, misalnya komunikasi melalui internet seperti; chatting, facebook, email, twitter dll. Berkembangnya kelompok maya ini karena perkembangan teknologi media komunikasi.

Terdapat definisi lain tentang komunikasi interpersonal, yaitu suatu proses komunikasi yang bersetting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus (dalam hal ini: informasi/pesan) (McDavid & Harari).

Contoh kasus komunikasi interpersonal

Ketika saya mempunyai suatu masalah, saya selalu berbicara/mengobrol dengan orang tua saya untuk mencari solusinya secara bersama-sama. Mengobrol merupakan komunikasi interpersonal karena dilakukan antara satu orang dengan orang lain yang memungkinkan.

v Komunikasi Intrapersonal

Intra = dalam
Personal = diri secara perorangan
Intrapersonal disini adalah seseuatu yang ada dalam diri sendiri baik itu berupa hubungan atau komunikasi maupun kecerdasan.

Kecerdasan intrapersonal itu dapat berupa kemampuan memahami diri sendiri, kesaran akan suasana hati, kehendak, motivasi, sifat, keinginan, serta kemampuan disiplin dan menghargai diri.  

Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri sendiri baik terhadap diri sendiri maupun sebagai bentuk interaksi dan komunikasi terhadap Tuhan. Pengetahuan mengenai diri sendiri melalui proses psikologis seperti persepsi dan awareness. Untuk memahami apa yang terjadi mereka harus mengenal diri sendiri dan orang lain. Pemahaman ini didapat melalui persepsi dari masing – masing individu. 

Elemen yang terkandung :
Konsep diri à bagaimana kita memandang diri sendiri.
Karakteristik à sifat – sifat yang kita miliki dari dalam

Contoh Kasus Komunikasi Intrapersonal

Sedikit kasus yang  pernah saya dengar  tentang pengalaman teman saya, dimana ia mengalami konflik intrapersonal  dihadapkan dua pilihan, ia pernah bekerja disuatu bank  asing yang pekerjaannya menawarkan asuransi atau pinjaman uang yang memiliki bunga yang cukup besar.
Selama kerja disana ia merasa janggal dengan dua pilihan yaitu antara ia terus melanjutkan kerjanya atau tidak. Karena ia bekerja sebagai costumer servis menawarkan asuransi atau pinjaman uang lewat telpon, ia sering dinasihati dengan kliennya bahwa perusahaan itu tidak baik karena menawarkan pinjaman dengan tambahan bunga yang dalam islam berarti riba yang diharamkan, ia juga terkadang merasa iba dengan nasihat-nasihat dari klien yang ia telpon dan ada niatan untuk berhenti bekerja disana. Tetapi disisi lain ia belum dapat pekerjaan pengganti sementara ia ingin sekali bekerja yang penghasilannya untuk ia melanjutkan kuliah dan membantu perekonomian orang tuanya.
Disinilah peran intrapersonal seseorang ketika dia dihadapkan pada pilihan yang sulit. Mana yang akan dia pilih mengikuti hati nuraninya sesuai dengan kepribadian dan konsep diri dari orang tersebut.

v Komunikasi Transpersonal

Komunikasi Transpersonal yaitu komunikasi yang terjadi dalam domain spiritual seseorang. Tujuan komunikasi transpersonal yaitu untuk memunculkan kesadaran tentang diri (self-hood), meningkatkan spiritualitas, lebih cenderung bersifat vertikal--mengutamakan hubungan spiritual seseorang dengan Tuhannya. Media yang digunakan seperti do’a, meditasi,ritual keagamaan dan refleksi diri.

Contoh kasus komunikasi transpersonal

Saya dibesarkan dalam keluarga muslim yang dapat dikatakan tidak terlalu religious. Hal tersebut saya alami karena ketika saya kecil, ayah dan ibu saya jarang mengajarkan cara-cara beribadah kepada saya. Namun ketika saya mulai masuk di sebuah sekolah menengah pertama swasta muslim di Surabaya, seluruh pola hidup tersebut berubah menjadi lebih baik. Perlahan orang tua saya mulai menjalankan sholat, puasa ramadhan, bersedekah dan sebagainya. Ibu saya pun mulai belajar mengaji dan menggunakan hijab. Secara tidak langsung, saya juga melakukan hal-hal demikian. Selama enam tahun, yaitu hingga SMA saya bersekolah di yayasan yang sama dan diajarkan hal-hal islami yang mendukung spiritual well-being saya sebagai seorang muslim. Bagi saya, puncak dari spiritual well-being yang saya rasakan adalah semasa kelas tiga SMA, dimana saya rajin melakukan ibadah wajib secara tepat waktu, melakukan sholat sunnah di pagi hari, berinfaq dan mengaji setiap harinya. Tanpa saya sadari saat itu, semua hal tersebut saya lakukan dengan alasan ingin meraih sukses agar lolos seleksi masuk perguruan tinggi favorit. Di akhir tahun ajaran, setelah saya mengikuti ujian nasional dan berbagai serangkaian tes seleksi, ternyata saya tidak lolos di jurusan dan perguruan tinggi yang saya inginkan. Mungkin bagi beberapa pihak hal tersebut bukanlah suatu hal besar yang harus dibingungkan. Namun bagi saya, hal tersebut merupakan sebuah tamparan yang mengingatkan saya tentang Tuhan. Pada awalnya, saya sangat marah kepada Tuhan, saya telah berusaha dan berdoa sedemikian rupa namun satu hal besar yang saya inginkan kala itu tidak dikabulkan oleh Nya. Saya sempat tidak ingin beribadah dan melakukan hal-hal lain yang berhubungan dengan Tuhan. Kala itu, saya merasa pengartian akan dunia ini berubah karena keputusan Tuhan yang demikian itu. Namun, lama kelamaan saya disadarkan oleh seseorang, yaitu guru SMA saya. Beliau mengatakan kepada saya, bahwa pemikiran yang selama ini saya tentukan adalah salah. Saya melakukan kesalahan dalam membentuk locus of control pada diri saya sendiri. Guru saya mengatakan bahwa, seharusnya saya beribadah dan berusaha bukan karena keinginan saya untuk sukses dalam hal-hal duniawi semata, namun seharusnya saya menyerahkan segala control diri saya kepada Tuhan, yang akan dapat meningkatkan kondisi internal dalam diri saya. Sejak saat itu saya mulai sadar, bahwa dalam melakukan segala sesuatu seharusnya saya berserah diri kepada Tuhan, bukan karena kepentingan duniawi semata.

Analisis :

Berdasarkan dari contoh di atas, kami menyimpulkan bahwa kejadian atau pengalaman yang dialami oleh subjek tersebut erat kaitannya dengan komunikasi transpersonal. Dilihat dari definisinya itu sendiri, komunikasi transpersonal adalah bentuk komunikasi yang terjadi antara seorang individu dengan Tuhannya. Dalam contoh diatas, subjek mengalami peristiwa ‘transpersonal’ tersebut, yaitu berupa kegiatannya dalam melakukan ibadah seperti shalat tepat waktu, berinfaq, dan mengaji tiap harinya. Namun, sayangnya ketika komunikasi transpersonal didasari dengan niat yang tidak benar atau tidak sesuai dengan yang seharusnya, maka feed back nya pun akan kembali pada diri kita sendiri. Namun justru feed back yang subjek terima bukanlah berupa feed back yang malah akan membuat si subjek menjadi down, namun justru feed back itu menjadikan diri individu tersebut menjadi lebih baik dari segi spiritualitasnya. Hal ini pun berhubungan dengan salah satu tujuan dari komunikasi transpersonal, yaitu untuk meningkatkan spiritualitas seorang individu terhadap Tuhan nya. Jadi dalam contoh kasus diatas, subjek secara tidak langsung telah melakukan komunikasi transpersonal dan telah mampu mencapai tujuan dari komunikasi transpersonal itu sendiri.


Referensi:

Wiryanto (2004), Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Grasindo.

Komentar

Postingan Populer