Softskill (Peng. Kreativitas&Keberbakatan) : Kreatifitas
A. Definisi
Kreativitas
Definisi kreativitas berbeda menurut para ahli :
a. “Kreativitas adalah kemampuan untuk
membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang
ada”. Yang dimaksud data disini adalah semua pengalaman yang telah diperoleh
seorang selama hidupnya.
b. “Kreativitas (berpikir kreatif atau
berpikir divergen) adalah kemampuan – berdasarkan data atau informasi yang
tersedia – menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana
penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban”
c. Secara operasional, kreativitas dapat
dirumuskan sebagai “kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan
(fleksibiitas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan” (Munandar,
S.C.U., 1997).
Kreativitas juga sebagai kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan
gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau
sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang
sudah ada sebelumnya, adalah sama pentingnya.
Terdapat beberapa matra ciri-ciri kreativitas,
diantaranya ialah :
−
Dorongan
ingin tahu besar
−
Sering
megajukan pertanyaan yang baik
−
Memberikan
banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah
−
Bebas
dalam menyatakan pendapat
−
Mempunyai
rasa keindahan
−
Menonjol
dalam salah satu bidang seni
−
Mempunyai
pendapat sendiri dan dapat mengungkapannya, tidak mudah terpengaruh orang lain
−
Rasa
humor tinggi
−
Daya
imajinasi kuat
−
Keaslian
(orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya;
dalam pemecahan masalah menggunakan cara-cara orisinal, yang jarang
diperlihatkan anak-anak lain)
−
Dapat
bekerja sendiri
−
Senang
mencoba hal-hal yang baru
−
Kemampuan
mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi)
Ciri-ciri afektif lainnya yang sangat esensial
dalam menentukan prestasi kreatif seseorang ialah : rasa ingin tahu, tertarik
terhadap tugas-tugas majemuk yang dirasakan sebagai tantangan, berani mengambil
resiko untuk membuat kesalahan atau dikritik oleh orang lain, tidak mudah putus
asa, menghargai keindahan, mempunyai rasa humor, ingin mencari pengalaman baru,
dapat menghargai baik diri sendiri maupun orang lain, dan sebagainya.
Ø
Faktor-faktor Pendorong Kreativitas
Setiap orang memiliki potensi kreatif
dalam derajat yang berbeda-beda dan dalam bidang yang berbeda-beda. Potensi ini
perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk itu diperlukan
kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam
individu sendiri.
Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang
dapat memupuk daya kreatif individu, dalam hal ini mencakup baik dari
lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata luas
(masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya kreativitas dan selanjutnya
berkembangnya suatu kresi yang diciptakan oleh seseorang individu tidak dapat
luput dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat tempat individu itu
hidup dan bekerja (Selo Soemardjan 1983)
Tetapi ini tidak cukup, masyarakat dapat
manyediakan berbagai kemudahan, sarana dan prasarana untuk menumbuhkan daya
cipta anggotanya, tetapi akhirnya semua kembali pada bagaimana individu itu
sendiri, sejauh mana ia merasakan kebutuhan dan d orongan untuk bersibuk diri
secara kretif, suatu pengikatan untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatan
lreatif, yang m,ungkin memerlukan waktu lama. Hal ini menyangkut
motivasi internal.
B.
Definisi Operasional Kreativitas
Kretivitas merupakan : “Kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan
untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci( suatu
gagasan”.(Munandar SCU, 1077)
C.
Definisi Kreativitas menurut Clark
Menurut Clark (1986) Kreativitas adalah ekspresi tertinggi keterbakatan
(Hal. 24)
Clark muncul
dengan suatu konsep kreativitas sebagai sekspresi tertinggi keterbakatan dan
yang bersifat terintegrasikan yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia.
Konsep tersebut mencakup kondisi berpikir rasional yang sifatnya terukurkan dan
dapat dikembangkan melalui berbagai latihan secara sadar dan dirancang. (Hal
51-52)
D. Teori Kreativitas
Teori yang
melandasi pengembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a.
Teori Psikoanalisis
b.
Teori Humanistik
c.
Teori Cziksentmihalyi
1. Teori Psikoanalisis
Pribadi
kreatif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang
dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari
bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Teori
ini terdiri dari:
a.
Freud
Freud menjelaskan proses kretif dari
mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun
kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme
sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual
tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.
Macam mekanisme pertahanan:
- Represi - regresi
- Konpensasi - Proyeksi
- Sublimasi - Pembentukan reaksi
- Rasionalisasi - Pemindahan
- Identifikasi - Kompartementalisasi
-
Introjeksi
b. Ernest Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekankan bahwa
mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif.
Orang yang kreatif menurut teori ini
adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak
sadar.
Seorang yang kreatif tidak mengalami
hambatan untuk bias “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masala-masalah
serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka m ampu malihat
masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi
demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego)
c.
Carl Jung
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam
ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting
dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini
timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.
2. Teori Humanistik
Teori Humanistik melikat kreativitas sebagai
hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi.
Teori
Humanistik meliputi:
a.
Teori Maslow
Dipandang sebagai bapak psikologi Humanistik. Gerakan ini merasa tidak
puas terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisa,dan memfokuskan
penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya. Psikologi Humanistik
mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan
manusia. Menurut psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif,yang
dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh
kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya,yang dituangkan dalam
bukunya “Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada
manusia terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi :
1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
(the physiological needs)
2. Kebutuhan-kebutuhan rasa aman
(the safety needs/the security needs)
3. Kebutuhan rasa cinta dan
memiliki (the love and belongingness needs)
4. Kebutuhan akan penghargaan (the
self-esteem needs)
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri
(the self-actualization needs)
Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan
perhatiannya pada masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari
kedalaman sifat manusia, selain mempelajari yang nampak, juga mempelajari
perilaku yang tidak nampak; mempelajari ketidaksadaran sekaligus mempelajari
kesadaran. Intropeksi sebagai suatu metoda penelitian yang telah disingkirkan,
harus dikembalikan lagi sebagai metoda penelitian psikologi. (Walgito, B.
2002:78)
b.
Teori Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga
kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
·
Keterbukaan terhadap pengalaman
·
Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi
seseorang (internal locus of evaluation)
·
Kemampuan
untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
Apabila seseorang memiliki ketiga cirri
ini maka kesehatan psikologis sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi
sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga
cirri atau kondisi tersebut uga merupakan dorongan dari dalam (internal press)
untuk kreasi.
3. Teori Cziksentmihalyi
·
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya
kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh
seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi
pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
·
Minat
pada usia dini pada ranah tertentu
Minat
menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu,
sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
·
Akses terhadap suatu bidang
Adanya sarana dan prasarana serta adanya
pembina/mentor dalam bidang yang diminati
sangat membantu pengembangan bakat.
·
Access to a field
Kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh penting dalam
bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan
kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam b idang yang diminati sangat
penting untuk mendapatkan pengakuan + penghargaan dari orang-orang penting.
·
Orang-orang
kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan
diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk
mencapau tujuannya.
v Ciri-ciri Kepribadian Kreatif menurut
Csikszentmihalyi
Csikszentmihalyi mengemukakan
10 pasang cirri-ciri kepribadian kreatif yang seakan-akan paradoksal tetapi
saling terpadu secara dialektis.
a. Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi
fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja berjam-jam dengan konsentrasi
penuh, tetapi mereka juga bias tenang dan rileks, tergantung situasinya.
b.
Pribadi
kretaif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naïf. Mereka
nampak memilliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak
(child like). Insight mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan emosional
dan mental. Mampu berfikir konvergen sekaligus divergen.
c. Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan
kombinasi sikap bermain dan disiplin.
d. Pribadi kreatif dapat berselang-seling
antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas.
Keduanya
diperlukan untuk dapat melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan
masa lalu.
e. Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan
baik introversi maupun ekstroversi.
f. Orang kreatif dapat bersikap rendah diri
dan bangga akan karyanya pada saat yang sama
g. Pribadi kreatif menunjukkan lecenderungan androgini
psikoogis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender
(maskulin-feminin)
h. Orang kreatif cenderung mandiri bahkan
suka menentang (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat
obyektif dalam penilaian karya mereka.
i.
Sikap
keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat
banyak kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang
luar biasa
Ø TULISAN
A. Artikel Produk Kreatif
Pengertian Limbah
Lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, makhluk hidup,
termasuk manusia. Dalam menjalani kehidupannya, manusia melakukan berbagai
jenis kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi
lingkungan. Sebagian besar kegiatan manusia memberikan pengaruh negatif
terhadap lingkungan, antara lain kegiatan industri, rumah tangga dan
transportasi yang menghasilkan polusi dan limbah. Setiap kegiatan tersebut
memberikan dampak terhadap lingkungan, karena kegiatan tersebut sebagian besar
menghasilkan sisa-sisa atau sampah yang tidak bermanfaat bagi lingkungan.
Sisa-sisa atau sampah hasil industri dan rumah tangga yang sudah berubah dari
fungsi awalnya disebut dengan limbah. Berikut ini beberapa pengertian tentang
limbah:
1. Berdasarkan
keputusan Menperindag RI No.231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang
prosedur impor limbah, menyatakan bahwa limbah adalah bahan/barang sisa atau
bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah
dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan hewan.
2. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 limbah didefinisikan sebagai
sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Limbah adalah
bahan buangan tidak terrpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika
tidak dikelola dengan baik. Air limbah industri maupun rumah tangga (domestik) apabila
tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
3. Menurut
Yuliarini, 2009
Limbah adalah bahan, atau sisa pada
suatu kegiatan maupun proses produksi yang tidak lagi berguna atau bermanfaat
bagi pelaku proses.
Klasifikasi Limbah
Klasifikasi
limbah di bedakan menjadi 3, yaitu:
Pengelompokan Limbah Berdasarkan Senyawanya
1) Limbah
Organik
Merupakan limbah
yang berasal dari makhluk hidup (alami) dan sifatnya mudah memnbusuk/terurai.
Contohnya bahan sisa pertanian, bahan sisa dapur, bahan sisa makanan, bahan
sisa pasar, dan kayu.
2) Limbah
Anorganik
Merupakan segala
jenis limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh
mikroorganisme pengurai. Contohnya plastik, kertas, karet, dan lain-lain.
3) Limbah
B3
Merupakan
kelompok limbah yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan
atau membahayakan lingkungan, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lainnya. Contohnya Hg, Cr, Cd, Pb, Ni, dan lain-lain.
Pengelompokan
Limbah Berdasarkan Wujudnya
1) Limbah
Cair
2) Limbah
Padat
3) Limbah
Gas
Pengelompokan
Limbah Berdasarkan Sumbernya
1) Limbah domestik, adalah limbah yang berasal
dari kegiatan pemukiman penduduk.
2) Limbah
industri, merupakan buangan hasil proses industri.
3) Limbah
pertanian, berasal dari daerah pertanian atau perkebunan
4) Limbah
pertambangan, berasal dari kegiatan pertambangan
Manfaat biogas
Energi biogas
digunakan sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak tanah, sebagai bahan
pengganti bahan bakar minyak (bensin, solar), dalam skala besar dapat digunakan
sebagai pembangkit energi listrik.
Serbuk Gergaji Kayu
Serbuk gergaji
merupakan limbah dari industri penggergajian berupa butiran kayu, sedetan dan
potongan-potongan kayu yang dihasilkan dari proses mengeraji. Dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh W.T Kartono, (1992) dalam Andrias, dan
kawan-kawan (1996) menyatakan bahwa rata-rata limbah yang dihasilkan oleh
industri penggergajian adalah 49,15 %, dengan perincian sebagai berikut :
1. Serbuk Gergaji 8,46%
2. Sedetan 24,41 %
3. Potongan-potongan kayu 16,28 %
Komponen dan sifat kimia serbuk gergaji
Kayu sebagian
besar tersusun atas tiga unsur yaitu unsur C, H dan O.Unsur-unsur tersebut
berasal dari udara berupa CO2 dan dari tanah berupa H2O.
Namun, dalam kayu juga terdapat unsur-unsur lain seperti N, P, K, Ca, Mg, Si,
Al dan Na.
Kandungan kimia kayu adalah selulosa ±
60%, lignin ± 28% dan zat lain (termasuk zat gula) ± 12%.
Dinding sel tersusun sebagaian besar oleh selulosa(C6H10O5). Lignin adalah
suatu campuran zat-zat organik yang terdiri dari zat karbon (C), zat air (H2)
dan oksigen (O2). Serbuk gergaji kayu mengandung komponen
utama selulosa, hemiselulosa, lignin dan zatekstraktif kayu.
Komponen kimia kayu:
1. Karbon terdiri dari selulosa dan hemiselulosa
2. Ion karbonhidrat terdiri
dari lignin kayu
3. Unsur yang diendapkan :
a. Karbon : 50%
b. Hidrogen : 6%
c. Nitrogen : 0,04 - 0,10%
d. Abu : 0,20 – 0,50%
Limbah
gergaji kayu bekas praktikum siswa-siswi SMK Negeri 5 Surabaya khususnya
program keahlian Gambar Bangunan ini dapat didaur ulang kembali, contohnya
digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk kompos dan biogas. Dalam
pembuatan biogas dari limbah serbuk gergaji kayu ini membutuhkan kotoran dan
limbah domestik. Kotoran yang diambil berasal dari ternak sapi dan limbah
berasal dari dalam SMKN 5 Surabaya berupa serbuk gergaji / kayu. Perlu
diketahui bahwa kotoran sapi dapat mengalami pembusukkan yang baik dibandingkan
kotoran – kotoran yang lain. Sedangkan serbuk kayu karena memiliki biomassa
yang besar dan dapat mengurangi limbah yang ada di SMKN 5 Surabaya. Pada awal
pembuatan kita memasukkan serbuk kayu dan kotoran sapi dengan perbandingan yang
sama ke dalam galon sebagai tempat sederhana pembuatan biogas. Lalu masukkan
air secukupnya untuk melarutkan bahan yang sudah dimasukkan ke dalam galon agar
dapat menimbulkan gas.
Sebagai
penutupnya dapat memakai tutup galon yang sudah dilubangi tengahnya. Lubang ini
sebagai tempat pipa logam yang nantinya akan dihubungkan dengan selang plastik
/ aquarium yang bertujuan untuk mengalirkan udara dari dalam galon menuju
kantong plastik / tempat penampungan gas metana. Setelah semua
rangkain dipasang, disetiap sela – selanya kita beri lem agar gas tidak keluar
ke udara bebas. Penyimpanan biogas dilakukan sekurang – kurangnya selama 7 hari
sampai dengan 21 hari. Setelah kita amati hasilnya yaitu galon yang berisi
campuran bahan berwarna coklat dan bau yang tidak sedap. Terdapat gas gelembung
dalam cairan. Timbul uap ini yang dapat mengembangkan kantong plastik.
Tanggapan :
Limbah yang tadinya tak bernilai guna, tapi dengan
sentuhan tangan orang yang memiliki kreativitas menjadikannya mempunyai nilai
jual. Ini salah satu contoh yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah,
karena ini merupakan sebuah industry yang bisa dilakukan secara rumahan atau
pun makro dan ramah lingkungan.
Selain itu, produk ini sangat bagus sekali karena secara
tidak langsung dalam pembuatan biogas dan pupuk kompos kita dapat mengurangi
limbah dan juga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan :
Dari
artikel diatas, jelas sudah bahwa kreatifitas dapat menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat. Baik itu bagi diri kita, orang lain, maupun lingkungan di sekitar
kita. Orang-orang yang memiliki kreatifitas dalam diri dan pemikirannya, mereka
akan cenderung berpikir mengenai suatu hal yang baru dan bermanfaat. Namun tak
hanya itu, orang kreatif juga melakukan tindakannya setelah berpikir. Jadi,
bukan hanya berpikir, menghasilkan ide-ide yang kreatif, namun pada akhirnya
sama sekali tidak bergerak melakukan apapun. So, being creative is think and DO
it.
B.
Perbedaan Kreativitas Antara Anak
Laki-laki dan Perempuan.
“Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar
daripada anak perempuan, terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak. Untuk
sebagian besar hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak
laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki diberi kesempatan untuk mandiri,
didesak oleh teman sebaya untuk lebih mengambil resiko dan didorong oleh para
orangtua dan guru untuk lebih menunjukkan inisiatif dan orisinalitas.” (Jurnal
Penelitian, Universitas Sumatera Utara)
Ø Benarkah Demikian ?
Ya, Benar.
Ø Mengapa ?
Karena sesuai
dengan jurnal penelitian di atas, bahwa anak laki-laki dituntut untuk lebih
berani daripada anak perempuan, terutama dalam mengeksplorasi hal-hal yang
baru. Oleh sebab itulah, anak laki-laki cenderung lebih kreatif dibandingkan
anak perempuan karena ia memiliki banyak pengetahuan dari hal-hal yang sudah ia
temui. Anak laki-laki juga cenderung diberikan kebebasan lebih dibandingkan
dengan anak perempuan. Hal ini juga merupakan salah satu faktor mengapa anak
laki-laki lebih cenderung kreatif setelah berlalunya masa kanak-kanak
dibandingkan dengan anak perempuan.
Daftar
Pustaka
Setiawan, Conny.
1997. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: PT. Gramedia
Munandar, Utami.
1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT. Grasindo.
Heru Basuki, A.M.
(2008). Psikologi umum. Jakarta : Universitas Gunadarma
Walgito, Bimo
(2002)
scribd.com/TUGAS-MAKALAH-IPA-LIMBAH-PADA-HOTEL
scribd.com/Komponen-dan-sifat-kimia-serbuk-gergaji
Jurnal penelitian,
Universitas Sumatera Utara.
Komentar
Posting Komentar