Review Materi : Manusia dan Keadilan (Kelompok 6)
Ø Arti Keadilan
Menurut istilah, keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang
antara hak dan kewajiban.
Ada berbagai macam keadilan, yaitu :
1.
Keadilan legal atau keadilan moral
Subtansi rohani umum dari
masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya.
Contoh : memilih pemimpin
dan wakil pemimpin yang di percaya masyarakat.
2.
Keadilan distributive
Keadilan yang sesuai dengan
apa yang individu lakukan, maka imbalan yang individu dapatkan akan sesuai. Sebaliknya,
apabila keadilan yang tidak sesuai dengan apa yang individu lakukan, maka
imbalan yang individu dapatkan juga akan tidak sesuai.
Contoh : anak yang rajin
membantu orang tua, akan diberikan hadiah yang diinginkan anak tersebut. Sebaliknya,
anak yng malas membantu orang tua, juga tidak akan diberikan hadiah yang anak
tersebut inginkan.
3.
Keadilan komutatif
Keadilan ini merupakan
asa pertahun dan ketertiban dalam masyarakat.
Contoh : seorang ibu yang
memberikan hadiah yang sama kepada anak-anaknya, tanpa pandang bulu.
Ø Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur,
dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar.
Beberapa faktor yang menimbulkan kecurangan, yaitu :
1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Peradaban dan Kebudayaan
3. Teknis
Ø Contoh Kasus Ketidak Adilan
Perbandingan antara kasus nenek Minah asal Banyumas yang divons 1,5 bulan
dikarenakan mencuri 3 buah kakao. Dengan kasus Artalyta Suryani alias Ayin,
seorang pengusaha Indonesia yang dikenal karena keterlibatannya dalam kasus
penyuapan jaksa kasus BLBI. Berdasarkan kasusnya itu, Artalyta hanya divonis
selama 5 tahun penjara.
Ø Cara Masyarakat Mengomentari Ketidak adilan
a. Puisi
b. Film
c.
Lagu
Ø Pembalasan
Suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan
yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku
yang seimbang.
Dari segi agama, pembalasan untuk sebuah ketidak adilan dikemukakan dalam
ayat suci Al-Quran, yaitu :
Q.S. An-Nahl : 105
“Sesungguhnya yang mengada-adakan
kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan
mereka itulah orang-orang pendusta.” (Q.S. An-Nahl : 105)
Komentar
Posting Komentar